PM Israel Sebut Vladimir Putin Telah Minta Maaf terkait Klaim Adolf Hitler Keturunan Yahudi

6 Mei 2022, 16:20 WIB
PM Israel menyebutkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta maaf terkait klaim Adolf Hitler keturunan Yahudi. /Instagram.com/@leadervladimirputin.

PR DEPOK - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, telah mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan permintaan maafnya.

PM Israel menyebut permintaan maaf Vladimir Putin itu terkait atas pernyataan yang dibuat oleh diplomat top Moskow, Sergei Lavrov, yang mengklaim bahwa Adolf Hitler mungkin memiliki "darah Yahudi".

Komentar terkait Adolf Hitler itu sebelumnya telah memicu kemarahan di negara Yahudi menurut PM Israel.

Baca Juga: Bansos BPNT 2022 Berupa Apa Saja? Berikut Rincian dan Cara Cek Penerima

"Perdana Menteri menerima permintaan maaf Presiden Putin atas pernyataan Lavrov dan berterima kasih padanya karena menjelaskan sikapnya terhadap orang-orang Yahudi dan memori Holocaust," kata kantor Bennett dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari NDTV.

Sebuah ringkasan Kremlin dari panggilan Bennett-Putin, yang datang ketika Israel menandai 74 tahun sejak pembentukan negara Yahudi, tidak menyebutkan permintaan maaf Putin.

Namun, dicatat bahwa para pemimpin membahas "ingatan bersejarah" dari holocaust.

Baca Juga: Waspadai Kecelakaan Arus Balik, Denny Darko Minta Pemudik Hindari Tanggal Ini

Dalam sebuah wawancara, Lavrov mengklaim bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky "mengajukan argumen tentang jenis Nazisme apa yang dapat mereka miliki jika dia sendiri adalah orang Yahudi".

Lavrov, menurut transkrip yang diposting di situs kementerian luar negeri Rusia, kemudian menambahkan: "Saya bisa saja salah, tetapi Hitler juga memiliki darah Yahudi".

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menyebut komentar itu sebagai "pernyataan yang tidak dapat dimaafkan dan keterlaluan serta kesalahan sejarah yang mengerikan."

Baca Juga: Lirik Lagu The Great Mermaid - LE SSERAFIM dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Bennett mengecam komentar itu sebagai "kebohongan" yang dia katakan secara efektif menuduh orang-orang Yahudi sendiri atas kejahatan paling mengerikan dalam sejarah yang dilakukan terhadap diri mereka sendiri.

Duta Besar Rusia untuk Israel dipanggil untuk "mengklarifikasi" pernyataan tersebut.

Israel telah berusaha untuk mengambil langkah yang sulit sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari, dengan Bennett menekankan hubungan dekat Israel dengan Moskow dan Kyiv.

Baca Juga: Cara Cek Penerima Bantuan UMKM 2022 dan Info Terkini Seputar BPUM Rp600 Ribu

Bennett secara khusus berusaha untuk mempertahankan kerja sama Rusia dengan serangan Israel di Suriah, di mana pasukan Rusia berada di lapangan.

Israel sejauh ini menolak permintaan Ukraina untuk dukungan militer, alih-alih memasok rompi anti peluru dan helm untuk pekerja medis, serta rumah sakit lapangan Israel.

Bennett telah berusaha untuk menengahi konflik tersebut dan termasuk di antara segelintir pemimpin dunia yang bertemu dengan Putin sejak invasi tersebut, melakukan perjalanan ke Moskow pada awal Maret.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler