AS Janjikan Bantuan 150 Juta Dolar untuk Indonesia di Tengah Invasi Rusia di Ukraina, , Ada Apa?

13 Mei 2022, 10:20 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo beserta rombongan tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington, D.C., Amerika Serikat (AS), pada Selasa, 10 Mei 2022. /ANTARA

PR DEPOK - Presiden AS Joe Biden menyambut para pemimpin Asia Tenggara, termasuk Indonesia di Gedung Putih pada Kamis, 12 Mei 2022.

Kepada Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara, AS menjanjikan 150 juta dolar untuk membantu infrastruktur dan keamanan.

Adapun AS memberikan bantuan tersebut kepada Indonesia dan negara Asia Tenggara sebagai bagian dari paket untuk membalas pengaruh China yang semakin besar.

Baca Juga: Rusia Kacau, Vladimir Putin Tangkap Beberapa Jenderal yang Terlibat Invasi di Ukraina

Para pejabat AS berharap pertemuan itu mengingatkan kawasan itu bahwa AS masih fokus pada kawasan Indo-Pasifik dan kebangkitan China meskipun ada gangguan perang di Ukraina.

Psalnya, China sebelumnya menjanjikan bantuan pembangunan senilai 1,5 miliar dolar kepada negara-negara ASEAN untuk membantu mengatasi pandemi.

Baca Juga: 19 Negara Gelar Latihan Perang, NATO Sampaikan Ini ke Presiden Rusia Vladimir Putin

"Kami perlu meningkatkan permainan kami di Asia Tenggara," kata seorang pejabat senior pemerintah AS sebelum KTT seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Pemerintah AS menyatakan bahwa tidak meminta negara Asia Tenggara untuk membuat pilihan antara AS dan China.

Akan tetapi, AS ingin memperjelas bahwa, mereka mencari hubungan yang lebih kuat.

Adapun komitmen baru tersebut mencakup 40 juta dolar untuk infrastruktur yang dimaksudkan untuk membantu dekarbonisasi pasokan listrik kawasan dan 60 juta dolar untuk keamanan maritim.

Baca Juga: Sejumlah Hotel di Qatar Tolak Pasangan Sesama Jenis yang Ingin Saksikan Piala Dunia FIFA

Seperti diketahui, negara Asia Tenggara telah melarang junta militer Myanmar untuk berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuannya selain dengan mengirimkan para pemimpin non-pemerintah sampai ada kemajuan dalam program konsensus lima poin.

Seorang pejabat mengatakan ada diskusi dalam kelompok itu tentang kemungkinan memiliki kursi kosong selama pertemuan untuk menyoroti ketidakhadiran Myanmar.

Negara ini telah dicengkeram oleh krisis sejak tentara menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

Baca Juga: My Chemical Romance Rilis Lagu Baru Berjudul ‘The Foundations of Decay’

Adapun negara-negara ASEAN yang hadir termasuk Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Sedangkan, pemimpin dari dua anggota ASEAN lainnya, Myanmar dan Filipina, diperkirakan tidak akan menghadiri KTT tersebut.

KTT khusus di Washington datang sebelum Joe Biden berangkat minggu depan untuk kunjungan angin puyuh ke Korea Selatan dan Jepang.

Baca Juga: Akses prakerja.go.id dan Daftar Kartu Prakerja Gelombang 28, Dapatkan Insentif Rp3,55 Juta

Kunjungan pertamanya ke Asia sebagai presiden untuk pembicaraan dengan para pemimpin kedua negara itu.

Ia juga akan bertemu selama perjalanan dengan para pemimpin dari aliansi strategis Indo-Pasifik dengan AS yang dikenal sebagai Quad: Australia, India, dan Jepang.

Sejauh ini, Joe Biden telah berusaha untuk memberikan fokus yang lebih besar pada Quad dan meningkatkan hubungan dengan negara-negara Pasifik di awal masa kepresidenannya ketika ia melihat China yang sedang bangkit sebagai musuh keamanan ekonomi dan nasional yang paling mengancam bagi AS.

Baca Juga: Apa Itu Core Values BUMN? Simak Penjelasannya di Sini Beserta Jadwal Rekrutmen Bersama BUMN 2022

Joe Biden yang berjanji untuk menjadikan Pasifik sebagai titik fokus yang lebih besar dari kebijakan AS, telah melihat usahanya di poros Asia diperumit oleh pertempuran paling serius di Eropa sejak Perang Dunia II.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler