Ribuan Warga Palestina Hadiri Penghormatan Terakhir untuk Jurnalis Shireen Abu Akleh

13 Mei 2022, 14:10 WIB
Sebanyak ribuan warga Palestina menghadiri upacara penghormatan terakhir terhadap jurnalis Shireen Abu Akleh. /REUTERS/Mohamad Torokman

PR DEPOK – Penghormatan secara kenegaraan digelar untuk jurnalis Al Jazeera yang terbunuh, Shireen Abu Akleh, di kota Ramallah, Palestina, sehari setelah dia dibunuh oleh pasukan Israel.

Ribuan warga Palestina menghadiri upacara penghormatan terhadap Shireen Abu Akleh, yang berlangsung di kompleks kepresidenan Otoritas Palestina (PA) di kota Tepi Barat yang diduduki.

Abu Akleh ditembak mati oleh pasukan Israel saat dia meliput serangan militer Israel di kota Jenin pada Rabu, 11 Mei 2022 pagi waktu setempat.

Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menghormati Abu Akleh dan mengucapkan selamat tinggal di kompleks tersebut, di mana prosesi besar oleh garda nasional juga diadakan.

Baca Juga: Lirik Lagu BTBT oleh B.I Feat Soulja Boy dan DeVita

Berbicara pada upacara tersebut, Abbas mengatakan Israel bertanggung jawab penuh atas kematian Abu Akleh.

“Kami menolak penyelidikan bersama dengan Israel atas pembunuhan Abu Akleh,” kata Abbas, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Abbas menambahkan bahwa para pejabat Palestina akan pergi ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mencari keadilan.

Pembunuhan Abu Akleh telah mengirimkan rasa kaget dan kesedihan ke seluruh Palestina dan dunia Arab.

Baca Juga: Arkeolog Mesir Temukan Sisa-sisa Peninggalan Kuil Kuno Zeus Kasios

Wanita berusia 51 tahun itu adalah seorang koresponden veteran untuk televisi Arab Al Jazeera, bergabung dengan stasiun tersebut pada 1997 hanya setahun setelah peluncurannya.

Banyak orang di Palestina mengingatnya karena liputannya tentang invasi besar-besaran tentara Israel ke kota-kota besar Tepi Barat selama Intifada Kedua, atau pemberontakan, yang dimulai pada tahun 2000.

“Berita kemartirannya seperti tamparan di wajah setiap warga Palestina,” kata mahasiswa jurnalisme Azhar Khalaf.

Mahasiswa Universitas Birzeit berusia 22 tahun itu menggambarkan Abu Akleh sebagai ikon media dan inspirasi.

Baca Juga: Kim Seon Ho Bintangi Drama Teater 'Touching the Void' Mulai Juli 2022

“Dia ada di setiap rumah, dia merasakan rasa sakit setiap orang Palestina dan menyampaikan rasa sakit mereka. Dia adalah suara kebenaran dan keadilan,” ujar Khalaf.

Setelah pembunuhannya, foto-foto besar koresponden terpampang di layar lebar di Al-Manara Square, di pusat kota Ramallah.

“Shireen dekat dengan rakyat,” kata aktivis politik dan sosial berusia 37 tahun Hazem Abu Helal.

“Semua orang mengenalnya tidak hanya karena pekerjaannya tetapi juga keterlibatannya dalam masyarakat. Dia adalah bagian dari banyak inisiatif, dalam acara dan organisasi sosial dan budaya,” tutur Abu Helal, menggambarkan Abu Akleh sebagai baik dan profesional.

Baca Juga: Pertanyakan Uang Asuransi Vanessa Angel, Doddy Sudrajat akan Somasi Haji Faisal

Wartawan, kolega, dan teman-teman mendiang berduyun-duyun ke Rumah Sakit Istishari pada Kamis, 12 Mei 2022 pagi waktu setempat.

Sekelompok orang yang dekat dengan Abu Akleh diizinkan masuk ke kamar mayat di rumah sakit, muncul dengan air mata yang deras dan tangisan yang keras.

Jenazahnya kemudian dibawa keluar dan didoakan sebelum dibawa ke kendaraan garda nasional PA dan dibawa ke kompleks kepresidenan.

Setelah upacara di kompleks, tubuh Abu Akleh dibawa dengan ambulans dan konvoi ke pos pemeriksaan Qalandia, yang terletak antara Ramallah dan Yerusalem.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 28 Ditutup, Segera Cek Hasil Seleksi Lewat 3 Cara Ini

Dia dipindahkan ke Rumah Sakit St Louis French di Sheikh Jarrah, di Yerusalem Timur yang diduduki, tempat keluarganya tinggal.

Mohammed Shtayyeh, perdana menteri PA, menyebut Abu Akleh sebagai tokoh nasional dan seorang bintang.

Memuja profesionalismenya, Shtayyeh mengatakan bahwa Abu Akleh tidak hanya seorang koresponden, tetapi dia menjalani kasus-kasus itu dan melaporkan setiap detail kehidupan sehari-hari Palestina.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler