Rusia Lakukan Penghentian Ekspor Gas ke Finlandia, Sebut Menolak Pembayaran dengan Rubel

22 Mei 2022, 15:35 WIB
Ilustrasi gas - Dengan alasan Finlandia yang menolak pembayaran gas dalam mata uang Rubel, Rusia menghentikan ekspor gas ke Finlandia. /Reuters/Evgenia Novozhenina /

PR DEPOK - Perusahaan gas milik Rusia, Gazprom mengatakan telah melakukan penghentian ekspor gas ke Finlandia.

Penghentian tersebut disebabkan karena Finlandia menolak tuntutan dari Rusia untuk melakukan pembayaran pembelian gas dalam mata uangnya (rubel).

Tak hanya itu saja, Finlandia juga dilaporkan telah bergabung dengan NATO bersama dengan Swedia pada Rabu lalu.

Baca Juga: Bocoran Drakor Our Blues Episode 14, Lengkap dengan Link Streaming: Masa Lalu Lee Young Terungkap

Hal itu membuat Rusia bertambah marah dan langsung memutuskan untuk menghentikan ekspor gas miliknya, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel New Asia.

Kendati demikian penghenti ekspor gas dari Rusia tidak membuat negara Finlandia khawatir. Perusahaan grosir milik pemerintah Finlandia dan perusahaan konsumen gas individu telah mengatakan siap untuk penutupan tersebut.

Seperti yang diketahui, pembayaran ekspor gas sebelum Rusia disomasi oleh negara barat mereka membayar masih memakai euro atau dolar.

Baca Juga: PPDB 2022, Ridwan Kamil Janjikan Bantuan bagi Siswa SMA dan SMK Kurang Mampu di Sekolah Swasta

Tapi setelah Rusia disomasi dan dimusuhi semua negara barat, Rusia kemudian melakukan kebijakan baru yakni bagi mereka yang ingin melakukan ekspor gas ke negaranya harus membayar pakai rubel.

Selain Finlandia, Rusia juga telah melakukan penghentian dan penolakan ekspor gas ke negara Bulgaria dan Polandia setelah menolak mematuhi kebijakan baru miliknya.

Di sisi lain, Rusia kembali melancarkan serangan besar-besaran di Luhansk, salah satu dari dua provinsi di Donbas usai perang di Mariupol berakhir dan dimenangkan oleh Rusia.

Baca Juga: Arsan Makarim Mengaku Dapat Pelajaran Saat Latihan Bersama Persib Bandung

Tetapi Ukraina masih berupaya untuk menahan serangan tersebut dan mengesampingkan genjatan senjata. Bahkan pihak barat mulai kembali memberikan pasokan senjata ke Ukraina.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler