Akhirnya Gelar Protes atas Pemerintahan Baru, Imran Khan: Tak Ada yang Dapat Menghentikan Kami

26 Mei 2022, 18:40 WIB
Mantan PM Pakistan, Imran Khan, akhirnya mulai menggelar protes atas pemerintahan baru setelah digulingkan. /REUTERS/Akhtar Soomro.

PR DEPOK – Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, akhirnya memimpin konvoi ribuan pendukung menuju ibu kota Islamabad.

Imran Khan dan para pendukungnya melakukan unjuk rasa yang coba ditutup oleh pemerintah baru Pakistan, dengan bentrokan pecah antara polisi dan pengunjuk rasa.

Sejak dilengserkan dari kekuasaan melalui mosi tidak percaya bulan lalu, Imran Khan telah memberikan tekanan pada penguasa koalisi baru di negara itu dengan menggelar demonstrasi massal.

Imran Khan juga menggembar-gemborkan klaim bahwa ia dipecat dari jabatannya dalam konspirasi asing.

Baca Juga: Bansos PKH dan BPNT Resmi Cair, Cek Nama di Link cekbansos.kemensos.go.id dan Penuhi Syarat Ini

Dalam pertikaian utama dengan para pesaingnya, Imran Khan menyerukan para pendukung partainya Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) untuk berkumpul di Islamabad dan melakukan aksi sampai pemilihan baru diadakan.

"Tidak ada halangan yang dapat menghentikan kami, kami akan melewati semua penghalang dan akan mencapai Islamabad," tegasnya, diapit oleh lebih dari 20.000 pendukung, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

Pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif telah berjanji untuk menghentikan konvoi memasuki kota.

Mereka menyebut unjuk rasa itu sebagai upaya untuk memecah belah bangsa dan mempromosikan kekacauan.

Baca Juga: Begini Penjelasan Marc Klok yang Belum Bisa Ikuti Latihan Bersama Persib Bandung

Semua jalan utama di sekitar Islamabad, di mana kehadiran keamanan yang ketat, diblokir dengan kontainer pengiriman sementara titik masuk dan keluar dari kota-kota besar terdekat juga terputus.

Bentrokan sporadis pecah antara polisi dan pengunjuk rasa yang mencoba membersihkan jalan, dengan gas air mata ditembakkan di beberapa kota.

Imran Khan bergabung dengan menggunakan helikopter yang mendarat di jalan raya yang dipenuhi para pendukung di luar kota Mardan, 100 kilometer barat laut Islamabad.

Konvoi itu kemudian melintasi jembatan yang melintasi provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang dikelola PTI dan provinsi Punjab yang dikelola pemerintah, di mana kontainer pengiriman yang menghalangi rute didorong ke sisi jalan oleh pengunjuk rasa.

Baca Juga: Cukup Input KK dan KTP Lewat Aplikasi Cek Bansos, Bisa Dapat Bansos PKH Rp6 Juta

"Ketika kami sampai di sini, kami mengalami bentrokan sengit dengan polisi. Tetapi mereka melarikan diri dan kami berhasil membersihkan jembatan untuk Imran Khan," kata Zulfiqar Khan, seorang buruh berusia 42 tahun, di Attock.

Mahkamah Agung mengadakan sidang darurat, memerintahkan pemerintah dan pimpinan PTI untuk mengadakan perundingan mendesak.

Ia juga memerintahkan pembebasan para pendukung yang ditahan oleh polisi.

Lebih dari 1.700 orang telah ditangkap sejak polisi mulai menggerebek rumah-rumah pendukung PTI, menurut menteri dalam negeri Rana Sanaullah, yang sebelumnya menuduh para pengunjuk rasa berencana membawa senjata dalam pawai tersebut.

Baca Juga: Ciro Alves dan David da Silva Sudah Mulai Gabung Latihan Persib Bandung

Sekolah-sekolah di ibu kota dan Rawalpindi yang berdekatan ditutup dan semua ujian dibatalkan, sementara keadaan darurat diumumkan di semua rumah sakit, dengan staf disiagakan.

"Kami telah melihat ibu kota diblokir sebelumnya, tetapi ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar pekerja sekolah swasta Islamabad, Allah Ditta.

Pekerja salon Sawera Masih mengeluh bahwa gangguan skala luas paling parah dialami oleh pekerja berupah harian seperti dirinya.

"Siapa pun yang berkuasa tidak membuat perbedaan bagi kami, tetapi tidak mendapatkan penghasilan bahkan untuk satu hari pun memengaruhi saya dan keluarga saya," tuturnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler