Pertama Kali, Joe Biden Lakukan Perjalanan ke Timur Tengah

15 Juni 2022, 10:40 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. /JONATHAN ERNST/REUTERS

PR DEPOK – Pihak Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah.

Perjalanan ke daratan Timur Tengah ini jadi yang pertama kali bagi Joe Biden.

Joe Biden diharapkan akan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) membahas mengenai pemberhentian kontroversial di Arab Saudi.

Baca Juga: Spesies Baru Dinosaurus dengan Cakar Besar seperti Pisau Ditemukan di Jepang

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Al Jazeera, perjalanan Joe Biden ke Timur Tengah akan berlangsung antara 13 dan 16 Juli 2022.

Selain itu, Joe Biden juga akan dijadwalkan mengunjungi Israel dan Tepi Barat.

Selama kunjungannya nanti, Joe Biden diharapkan bisa mengamankan peningkatan produksi minyak Saudi.

Baca Juga: Dilarang Tayang di 14 Negara Sekaligus, Ada Apa dengan Film Animasi 'Lightyear'?

Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyebutkan dalam kunjungannya di Jeddah, Joe Biden akan hadir dalam pertemuan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) bersama Mesir, Irak, dan Yordania.

“Dengan kepemimpinan Saudi, presiden AS akan membahas berbagai masalah bilateral, regional, dan global,” ujar Jean-Pierre.

Jean-Pierre juga mengatakan bahwa Joe Biden akan membahas mengenai kerja sama ekonomi dan keamanan regional.

Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi Seret Nama Prabowo, ini Daftar Menteri yang Dipanggil ke Istana

“Biden juga akan membahas cara untuk memperluas kerja sama ekonomi dan keamanan regional, termasuk inisiatif infrastruktur dan iklim yang baru dan menjanjikan, serta mencegah ancaman dari Iran, memajukan hak asasi manusia, dan memastikan energi global dan ketahanan pangan,” kata Jean-Pierre.

Pertemuan MBS dan Joe Biden juga membahas mengenai pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2 Oktober 2018.

Pejabat Saudi awalnya menduga bahwa Khashoggi meninggal di dalam gedung, tetapi di tengah tekanan publik terungkap bahwa sang jurnalis terbunuh.

Baca Juga: Profil Zulkifli Hasan, Ketum PAN yang Diisukan Isi Kursi Menteri Perdagangan Gantikan Muhammad Lutfi

Pada tahun 2019, penyelidikan PBB menyimpulkan bahwa pembunuhan Khashoggi merupakan eksekusi di luar hukum yang terencana.

Akan tetapi Riyadh menyebut bahwa pembunuhan terhadap Khashoggi dilakukan oleh agen jahat tanpa persetujuan pejabat tinggi termasuk MBS.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler