Minta Ukraina Menyerah, Rusia: Hentikan Perlawanan Tak Masuk Akal dan Letakkan Senjata

15 Juni 2022, 11:40 WIB
Pemandangan dari udara menunjukkan sebuah bangunan tempat tinggal yang hancur akibat penembakan di pemukiman Borodyanka di wilayah Kyiv, Ukraina, 3 Maret 2022. /Maksim Levin/REUTERS /

PR DEPOK - Rusia meminta tentara Ukraina untuk meletakkan senjata dalam pertempuran di Sievierodonetsk.

Rusia mengatakan dengan tegas kepada pasukan Ukraina yang saat ini masih bersembunyi di sebuah pabrik kimia di Sievierodonetsk untuk segera meletakkan senjata mereka.

Rusia memberi peringatan tersebut pada Rabu pagi saat mereka tengah berjuang untuk mempertahankan momentum dalam pertempurannya menguasai Ukraina timur.

Baca Juga: Pertama Kali, Joe Biden Lakukan Perjalanan ke Timur Tengah

Namun sebaliknya, Ukraina malah menyerukan peningkatan senjata setelah Rusia mengerahkan sebagian besar senjatanya ke wilayah Donbas timur.

Topik tentang sengitnya pertempuran di Donbas Timur diperkirakan akan dibahas pada pertemuan para menteri pertahanan NATO pada hari Rabu di Brussels.

Sebelumnya, Ukraina mengatakan lebih dari 500 orang warga sipil masih terjebak di samping tentara di dalam Azot, sebuah pabrik kimia yang menjadi lokasi pasukannya melawan pengeboman dan serangan Rusia selama berminggu-minggu yang telah menghancurkan sebagian besar Sievierodonetsk.

Baca Juga: Spesies Baru Dinosaurus dengan Cakar Besar seperti Pisau Ditemukan di Jepang

Demi menghindari lebih banyak korban dan kerugian, Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev mengatakan para pejuang Ukraina harus menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan mulai meletakkan senjata.

Warga sipil akan dikeluarkan melalui koridor kemanusiaan.

Pengeboman Azot menambah sengit pertempuran sebelumnya atas pabrik baja Azovstal di pelabuhan selatan Mariupol, saat ratusan pejuang dan warga sipil berlindung dari penembakan Rusia.

Mereka yang berada di dalam pabrik akhirnya menyerah pada pertengahan Mei dan dibawa sebagai tahanan Rusia.

Baca Juga: Tarif Listrik Naik per 1 Juli 2022 untuk Pelanggan Golongan ini, Berikut Rincian Besarannya

"Penembakan yang terjadi di Azot begitu kuat sehingga orang tidak tahan lagi di tempat penampungan, kondisi psikologis mereka gelisah," kata gubernur regional Serhiy Gaidai dari Luhansk sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Pertempuran Sievierodonetsk di Luhansk, sebuah kota berpenduduk hampir 100.000 orang sebelum perang saat ini menjadi pertempuran terbesar di Ukraina.

Ukraina hingga kini masih berusaha untuk mengevakuasi warga sipil setelah pasukan Rusia menghancurkan jembatan terakhir ke kota.

Baca Juga: Squid Game akan Dibuat Reality Show dengan Hadiah Utama Rp587 Triliun

Tanah Ukraina telah berpindah tangan beberapa kali selama beberapa minggu terakhir dan pejabat pemerintah telah memberikan sedikit indikasi bahwa mereka akan mundur.

"Kita harus kuat bertahan. Semakin banyak kerugian yang diderita musuh, semakin sedikit kekuatan yang dimiliki untuk mengejar agresinya," kata Volodymyr Zelensky dalam sebuah pidato pafa Selasa malam.

Ukraina masih memegang kendali Lysychansk, kota kembar Sievierodonetsk di tempat yang lebih tinggi di tepi barat sungai Siverskyi Donets.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja 2022 Lewat HP, Kapan Pendaftaran Gelombang 33 Dibuka?

Namun, dengan semua jembatan sekarang yang terputus, pasukan Ukraina mengakui adanya ancaman bahwa mereka dapat dikepung.

Kyiv mengatakan bahwa sekitar 100-200 tentaranya telah tewas setiap hari dengan ratusan tentara lainnya terluka.

Rusia tidak memberikan angka secara pasti terkait kerugiannya sendiri, tetapi negara-negara Barat mengatakan bahwa kerugian mereka lebih besar.

Baca Juga: Sinopsis Catwoman, Kisah Wanita Pemalu Berubah Jadi Superhero

Sebagai Presiden Rusia, Vladimir Putin berusaha dengan terus mendesak Kyiv untuk menyerahkan kendali penuh atas dua provinsi, Luhansk dan Donetsk secara kolektif dikenal sebagai Donbas.

Pertempuran yang lebih besar dapat terjadi di beberapa wilayah Donbas yang masih dikuasai Ukraina.

Ukraina mengatakan bahwa Rusia berencana untuk menyerang Sloviansk dari utara dan di sepanjang front dekat Bakhmut di selatan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler