Ukraina Langgar Janji, Siap Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata AS

17 Juni 2022, 13:25 WIB
Kendaraan militer Rusia yang hancur terlihat di sebuah jalan di pemukiman Borodyanka, di wilayah Kyiv, Ukraina, 3 Maret 2022. /Maksim Levin/REUTERS/

PR DEPOK – Sejauh ini, Ukraina masih berupaya melawan gempuran pasukan Rusia.

Pemerintah Ukraina menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya bertahan, tetapi bertujuan untuk merebut kembali semua wilayah yang dikuasai Rusia, termasuk Semenanjung Krimea.

Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov mengatakan, senjata yang dipasok Amerika Serikat (AS) akan memungkinkan Ukraina untuk mendapatkan kembali semua tanah yang hilang dari Rusia.

Baca Juga: Vladimir Putin akan Bertemu Jokowi 30 Juni 2022, Rusia Akui Indonesia sebagai Mitra Penting

“Kami akan membebaskan semua wilayah kami, semuanya termasuk Krimea,” kata Reznikov seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Rusia Today.

Menurut Washington, Ukraina sebelumnya menjamin tidak akan menggunakan senjata AS untuk melancarkan serangan di dalam Rusia, karena AS khawatir hal itu dapat semakin meningkatkan ketegangan antara Moskow dan NATO.

Akan tetapi, Ukraina menarik kembali janjinya dengan menyatakan akan menggunakan sistem roket yang dipasok AS untuk menyerang wilayah tetangganya jika dianggap perlu melakukan serangan semacam itu.

Baca Juga: Tak Terima, Jubir Gereja Ortodoks Rusia Kritik Inggris Soal Sanksi ke Pemimpinnya

“Krimea yang memilih dalam referendum 2014 untuk bersatu kembali dengan Rusia merupakan tujuan strategis bagi Ukraina karena itu adalah wilayah Ukraina Tapi kami akan bergerak selangkah demi selangkah," ujarnya.

Menurut Reznikov, rencana tahap pertama Ukraina akan menstabilkan situasi di lapangan.

Tahap kedua, pasukan Rusia akan didorong kembali ke garis yang mereka duduki sebelum serangan militer yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Trailer Film Pengabdi Setan 2 Dirilis! Berikut Jadwal Tayang dan Sinopsis Lengkap: Dia Datang Lagi!

Menurutnya, hanya setelah itu diskusi dapat dimulai dengan mitra asing Ukraina tentang bagaimana membebaskan wilayah.

“Rusia akan melihat bahwa di Kherson mereka akan melihatnya di Zaporizhzhia, mereka juga akan melihatnya di Mariupol. Ini adalah tanah Ukraina dan Krimea juga tanah Ukraina, apapun yang terjadi,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga berjanji untuk membebaskan Krimea dan Republik Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR), yang diakui oleh Rusia sebagai negara merdeka.

Baca Juga: WHO Tengah Selidiki Laporan Penemuan Virus Cacar Monyet di Sperma Pasien

“Kami akan datang ke semua kota kami ke semua desa kami yang belum memiliki bendera kami,” katanya.

Sejauh ini pasukan Rusia yang memiliki keunggulan luar biasa dalam artileri dan senjata lainnya, terus mendapatkan tanah di Donbass.

Pasukan Ukraina telah mengeluhkan kurangnya persenjataan untuk membalikkan keadaan dalam pertempuran dan menderita kerugian besar dalam tenaga kerja.

Baca Juga: Perang Ukraina Hari ke-114: Warga Sipil Tak Bisa Mengungsi hingga Rusia Tuding NATO Kriminal

Rusia telah memperingatkan pasokan bantuan mematikan ke Ukraina oleh AS dan sekutunya hanya memperpanjang pertempuran dan meningkatkan risiko konfrontasi militer langsung antara Rusia dan negara Barat.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah memperingatkan bahwa jika Ukraina diberikan rudal jarak jauh, Rusia akan menyerang objek yang belum kami serang.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Rusia Today

Tags

Terkini

Terpopuler