Perang Ukraina Hari ke-114: Warga Sipil Tak Bisa Mengungsi hingga Rusia Tuding NATO Kriminal

- 17 Juni 2022, 09:55 WIB
Kondisi bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan militer, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Sievierodonetsk, wilayah Luhansk, Ukraina 16 April 2022.
Kondisi bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan militer, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Sievierodonetsk, wilayah Luhansk, Ukraina 16 April 2022. /Serhii Nuzhnenko/REUTERS/

PR DEPOK – Rusia dan Ukraina sudah terlibat perang selama 114 hari sejak perintah operasi khusus diumumkan Vladimir Putin pada 24 Februari 2022.

Beberapa hari terakhir, Rusia lebih fokus untuk menyerang wilayah Sievierodonetsk, Ukraina.

Dalam laporan terbaru, ratusan warga sipil Uraian yang berlindung di pabrik kimia Azot di Sievierodonetsk tidak lagi dapat mengungsi karena rentetan artileri Rusia yang berkelanjutan.

Baca Juga: Belanda Ungkap Agen Militer Rusia Menyusup ke ICC dengan Identitas Palsu: Ancaman Tingkat Tinggi

Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan 568 orang, termasuk 38 anak-anak berlindung di pabrik Azot.

Terkait hal ini, seorang pemimpin separatis pro-Rusia mengklaim pasukan yang didukung Rusia akan membuka kembali koridor kemanusiaan bagi warga sipil Ukraina untuk meninggalkan pabrik.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Rusia tidak malu menunjukkan jati diri mereka.

Baca Juga: Israel Putuskan Tak Ada Petugas Polisi yang Harus Dihukum atas Penyerangan di Pemakaman Jurnalis Abu Akleh

"Kami tidak menginvasi Ukraina , kami mendeklarasikan operasi militer khusus karena kami sama sekali tidak memiliki cara lain untuk menjelaskan kepada barat bahwa menyeret Ukraina ke NATO adalah tindakan kriminal," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah