Korea Utara Promosikan Jenderal yang Disebut 'Malaikat Maut' dalam Kekuasaan, Pakar: Kontrol Semakin Ketat

19 Juni 2022, 10:45 WIB
Seorang jenderal Korea Utara yang disebut 'malaikat maut' dipromosikan dalam jabatannya, begini kata pakar. / Reuters/Edgar Su/REUTERS

PR DEPOK – Seorang jenderal Korea Utara yang dijuluki "Malaikat Maut" karena perannya dalam eksekusi musuh Kim Jong-un telah mendapat jabatan baru dalam kekuasaan.

Jenderal bernama Jo Kyong-chol mendapat julukan itu karena perannya dalam mengeksekusi pejabat senior di Korea Utara, termasuk Jang Song-thaek yang terbunuh pada 2013.

Sebelumnya sebagai Kepala Komando Keamanan Militer (MSC) Korea Utara, dia sekarang telah dipromosikan menjadi Komisi Militer Pusat (CMC) Korea Utara.

Jabatan tersebut menandakan jenderal itu menjadi pemimpin salah satu badan pembuat keputusan paling kuat di Korea Utara.

Baca Juga: Buntut Tewasnya Suporter Persib di GBLA, Pemerintah Minta PSSI dan LIB untuk Lakukan Investigasi

Michael Madden, seorang pakar terkemuka elit Korea Utara, menggambarkan tanggung jawab jenderal tersebut.

"Kami dapat menghubungkan dia secara keseluruhan untuk mengawasi proses dimana perwira tinggi militer Korea Utara dan kader partai dipenjara dan dieksekusi,” ujarnya, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Mirror.

“Ketika kita berbicara tentang penjara untuk elit Korea Utara, kita berbicara tentang tempat-tempat di mana tidak ada cahaya alami dan jika Anda masuk ke dalamnya, Anda tidak akan keluar secara hidup-hidup.

Baca Juga: Sinopsis The Visit Lengkap dengan Link Nonton, Rekomendasi Film Horor untuk Menemani Weekend

Pakar tersebut mengatakan bahwa sehubungan dengan eksekusi, pihak Korea Utara biasanya menggunakan dengan tiga peluru dari regu tembak.

“Tentu saja kami memiliki catatan tentang metode yang lebih kreatif untuk memadamkan ketidakpuasan yang tidak patuh seperti menggunakan artileri anti-pesawat yang ditembakkan dari jarak dekat.

“Akun lain mengatakan bahwa beberapa perwira militer ditahan di tanah dan dilindas oleh tank militer.

Baca Juga: Makam Eril Ramai Dikunjungi Warga Ingin Berziarah, Atalia Praratya: Hatur Nuhun Sudah Jauh-jauh Berkenan

"Tapi ini bukan norma dan lebih untuk mengirim pesan ke elit Korea Utara untuk membentuk prinsip membunuh ayam untuk menakuti monyet," tandasnya.

Madden, seorang rekan dari The Stimson Center di Washington DC, yang juga menjalankan situs web North Korea Leadership Watch, menambahkan langkah itu tampak seperti tindakan keras.

"Ini menunjukkan kontrol pengetatan Kim Jong-un. Mungkin ada masalah di mana dia dan Jenderal Jo menindak kelompok tertentu di militer,” ujarnya.

Baca Juga: Dua Warga Amerika Hilang di Ukraina, Diduga Telah Tertangkap Pasukan Rusia

Jenderal itu adalah salah satu dari mereka yang membantu Kim Jong-un mengkonsolidasikan kekuasaannya setelah kematian Kim Jong-il, ayah dan pendahulu pemimpin itu, pada 2011.

Keputusan pegangkatan jenderal itu terjadi beberapa hari setelah terungkap bahwa Kim Jong Un dapat meluncurkan senjata nuklir ketika ancaman global meningkat.

Korea Utara telah menyelesaikan persiapan untuk peluncuran uji coba nuklir pertamanya sejak 2017, menurut Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin, yang juga menyerukan resolusi politik untuk menghentikannya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler