Inggris Peringatkan Kemungkinan Pecahnya Perang Dunia III, Vladimir Putin Ancam Negara-negara Bekas Uni Soviet

20 Juni 2022, 12:45 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Invasi Rusia di Ukraina dikhawatirkan menjadi awal Perang Dunia III. /Sputnik/Mikhail Metzel/Reuters

PR DEPOK – Wacana Perang Dunia III tampak sering muncul di tengah invasi Rusia di Ukraina.

Inggris sebagai sekutu Ukraina termasuk yang memperingatkan kemungkinan pecahnya Perang Dunia III dan Rusia berdiri sebagai lawan yang semakin nyata saat ini.

Jenderal militer tertinggi Inggris, Sir Patrick Sanders telah mengatakan kepada pasukannya untuk bersiap berperang dan mengalahkan tentara Presiden Rusia Vladimir Putin dalam Perang Dunia III.

Baca Juga: Perang Hari ke-117: Ukraina Ingatkan Serangan Rusia ke Uni Eropa hingga Prediksi NATO

“Kami adalah generasi yang harus mempersiapkan angkatan darat untuk berperang di Eropa sekali lagi' saat invasi Rusia ke Ukraina mengguncang stabilitas global,” ujar Patrick Sanders seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Menurutnya Eropa saat ini dalam keadaan tidak aman karena invasi Rusia saat ini ke Ukraina.

“Saya adalah Kepala Staf Umum pertama sejak 1941 yang mengambil alih komando Angkatan Darat dalam bayang-bayang perang darat di Eropa yang melibatkan kekuatan kontinental ancaman abadi dari Rusia menunjukkan bahwa kita telah memasuki era baru ketidakamanan,” ujarnya.

Baca Juga: Joe Biden Jatuh Saat Bersepeda, Begini Kondisi Terkini Presiden AS

Ia pun menekankan agar Inggris lebih siaga agar bisa memanfaatkan kesempatan.

"Ini adalah tugas tunggal saya untuk membuat angkatan darat kita mematikan dan seefektif mungkin. Waktunya adalah sekarang dan kesempatan adalah milik kita untuk direbut,” kata Sanders.

Adapun peringatan tersebut ia sampaikan setelah Vladimir Putin mengancam negara-negara NATO.

Bahkan minggu ini Vladimir Putin mengejek negara-negara bekas Soviet di Eropa.

Baca Juga: China Meluncurkan Kapal Induk Ketiga dengan Ketapel Elektromagnetik

“Mereka adalah bagian dari Rusia yang bersejarah,” ujarnya.

Komentar Vladimir Putin merupakan tanggapan atas pernyataan dramatis Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev, yang secara sensasional mengatakan dia tidak mengakui republik rakyat Donetsk dan Luhansk yang memproklamirkan diri di Ukraina timur.

“Kami tidak mengakui Taiwan, Kosovo, Ossetia Selatan atau Abkhazia. Kami menerapkan prinsip ini ke wilayah kuasi-negara, yang menurut pandangan kami, adalah republik rakyat Luhansk dan Donetsk,” kata Presiden Kazakh dengan berani.

Baca Juga: Fase Grup C Piala Presiden 2022 Bhayangkara Vs Persib Digelar Tanpa Penonton

Presiden Rusia pun memberikan peringatan yang tenang namun mengancam Kazakhstan.

“Apa itu Uni Soviet? Ini adalah Rusia yang bersejarah. Hal yang sama bisa terjadi dengan Ukraina, tetapi mereka tidak akan menjadi sekutu kita,” katanya.

Maximilian Hess, seorang rekan di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri mengatakan, jawaban Putin kepada Tokayev adalah ancaman yang jelas dan berpendapat bahwa Tokayev bergantung pada dukungan Rusia menyusul kerusuhan yang meluas di Kazakhstan pada Januari, yang hanya dapat dipadamkan dengan bantuan pasukan terjun payung Rusia.

Baca Juga: Wanita 82 Tahun Berhasil Pecahkan Rekor Usai Berlari Selama 24 Jam Tempuh 125 KM

Selanjutnya Vladimir Putin menuduh AS bermain Tuhan dan memperlakukan negara-negara seperti koloni saat ia menepis dampak sanksi Barat terhadap ekonomi Rusia.

Vladimir Putin juga secara terselubung mengancam oligarki yang berpikir untuk mundur dari rezimnya.

"Lebih aman di rumahmu sendiri. Mereka yang tidak mau mendengarkan ini telah kehilangan jutaan di luar negeri,” ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler