Hari Musik Dunia: Sejarah hingga Pandangannya dalam Islam

21 Juni 2022, 06:25 WIB
Ilustrasi Hari Musik Sedunia. /mohamed_hassan/Pixabay

PR DEPOK – Hari Musik Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Juni dan pertama kali dirayakan pada tahun 1982 di Prancis.

Lahirnya Hari Musik Sedunia tak lepas dari peran penting komposer Prancis bernama Maurice Fleuret serta Menteri Seni dan Kebudayaan Prancis, Jack Lange.

Tanggal 21 Juni yang diperingati sebagai Hari Musik Sedunia juga bersamaan dengan perayaan Summer Solstice.

Baca Juga: Pengujian Massal Covid-19 di China Kini Sisakan Gunung Sampah

Musik merupakan seni atau ilmu menyusun nada/suara yang dikombinasikan dan menghasilkan bunyi tertentu. Musik juga disebut sebagai media komunikasi yang universal.

Musik pada zaman Rasulullah

Sejak zaman Jahiliyah, musik sudah dikenal di Arab dengan nama IQA (suara atau irama yang berasal dari sejenis gendang, berbentuk rythm).

Mereka juga menggunakan alat musik lainnya seperti seruling, rebana, gambus, dan lainnya.

Baca Juga: Spoiler Tokyo Revengers Chapter 258: Taiju Shiba atau Kazutora Benar Datang, Takemichi akan Selamat

Dalam hadis juga disebutkan nash-nash yang memperbolehkan seseorang menyanyi, menari, dan memainkan alat musik.

 “Wahai Abu Bakar, sesungguhnya setiap bangsa punya hari raya kita (umat Islam)” Hadis riwayat Imam Bukhari.

Imam An-Nasa'i meriwayatkan dalam bab Mengumumkan Pernikahan Dengan Suara (Nyanyian) dan Rebana yang diriwayatkannya dari M. bin Hathib bahwa Nabi s.a.w. bersabda:

Tanda pemisah (pembeda) antara yang halāl dengan yang harām (dalam suatu pernikahan) adalah (mengumumkannya dengan) memainkan rebana dan menyanyi"

Baca Juga: Info Transportasi Umum ke PRJ Kemayoran, Lengkap dengan Rute KRL, TransJakarta, dan MRT

Tokoh musik dalam Islam

Berikut adalah beberapa tokoh musik dalam Islam:

- Khalil bin Ahmad (wafat pada 791), merupakan orang pertama yang mengenalkan teori menuliskan irama musik dengan not balok.

- Yahya bin Mansyur Al-Mausuly, menulis teori musik terutama penggunaan not huruf dan teori dansa.

- Filsuf besar al-Kindi (874) telah menuliskan tujuh buku tentang musik.

Baca Juga: Hari Musik Sedunia Dirayakan Setiap 21 Juni, Bagaimana Sejarahnya?

- Al Farabi, musisi dan juga teoritikus musik yang kebanyakan karyanya mempengaruhi perkembangan musik Barat.

Musik dalam pandangan Islam

Musik memiliki pro dan kontranya tersendiri. Pihak pro mengacu kepada pertimbangan kemaslahatan umat Islam.

Sedangkan pihak kontra merujuk pada budaya yang menurutnya musik adalah salah satu hal yang patut dilestarikan.

Baca Juga: Sinopsis Film Ranah 3 Warna yang akan Segera Tayang di Bioskop pada 30 Juni 2022

Sedangkan kelompok ketiga merupakan orang-orang yang lebih mempertimbangkan efek dari musik. Jika tidak menghasilkan efek negatif, maka akan dihalalkan begitupun sebaliknya.

Seiring berjalannya waktu, musik menjadi alat komunikasi yang bersifat keagamaan dan kebudayaan yang memiliki efek berbeda-beda.

Hal ini tidak bisa dihilangkan sebab kearifan dari musik yang juga berasal dari para terdahulu.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Kemenparekraf

Tags

Terkini

Terpopuler