PR DEPOK - Pada Senin, 20 Juni 2022 Ukraina mengaku kesulitan saat berperang melawan pasukan Rusia di wilayah Luhansk.
Pasukan Rusia memang belakangan ini tengah berupaya merebut wilayah tersebut.
Menurut Gubernur wilayah Luhansk Serhiy Gaidai, tempatnya kini menjadi lokasi serangan terberat.
"Situasinya sangat sulit di seluruh garis depan di sana pada Senin malam dan tentara Rusia telah mengumpulkan cadangan yang cukup untuk memulai serangan skala besar," katanya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel New Asia.
Tak hanya Gubernur Luhansk, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga akui bahwa Moskow akan segera meningkatkan serangan ke Ukraina jelang KTT Uni Eropa pada Kamis dan Jumat mendatang.
"Kami membela Lysychansk, Sievierodonetsk, seluruh area ini, yang paling sulit. Kami memiliki pertempuran paling sulit di sana. Tapi kami memiliki pria dan wanita kuat di sana," ujar Volodymyr Zelensky.
Baca Juga: Ini Perkara yang Menjerat Mardani Maming Bendum PBNU Sehingga Diperiksa KPK
Pasukan Rusia kini menguasai sebagian besar Sievierodonetsk, mulai dari pabrik kimia Azot, tempat ratusan warga sipil berlindung selama berminggu-minggu
Lalu jalan yang menghubungkan Sievierodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk dari kota Bakhmut yang berada di bawah jalur api shell konstan.
Gaidai menambahkan cerita bahwa di wilayah Lysychansk warga telah menderita, karena terjadi penembakan besar-besaran yang dilakukan Rusia sepanjang hari.
Sementara itu Proksi separatis Moskow mengklaim telah merebut Toshkivka, sebuah kota di tepi barat sungai Siverskyi Donets yang berlokasi di selatan Sievierodonetsk, sebagian besar dikuasai Ukraina.
Gaidai juga mengakui klaimnya Rusia, yang berhasil menyerang dan merebut kota itu.
Ketika penyerangan, pasukan Rusia membuat pijakan persembunyian di dekat Ustinovka dan membawa sejumla alat berat termasuk tank.***