Gempa Susulan 4,3 SR Terjadi di Afghanistan, 5 Orang Tewas dan Warga Terluka Semakin Bertambah

25 Juni 2022, 10:12 WIB
Para pria Afghanistan mencari korban selamat - Usai gempa utama meluluhlantakkan Afghanistan, kini gempa susulan kembali terjadi yang menyebabkan 5 orang tewas. /REUTERS/Ali Khara/REUTERS

PR DEPOK - Afghanistan kekurangan pasokan medis untuk merawat mereka yang terluka karena becana gempa bumi.

Gempa berkekuatan 6.1 SR di Afghanistan itu menewaskan 1.000 orang. Sementara itu dikabarkan gempa susulan kembali terjadi, menewaskan 5 orang.

Pihak berwenang sebelumnya telah 90 persen selesai dalam misi pencarian warga di desa terpencil.

Gempa susulan terjadi pada Jumat waktu setempat dan hampir di titik yang sama persis dengan gempa sebelumnya.

Baca Juga: Uni Eropa Beri Ukraina Status 'Kandidat Anggota', Kremlin: Nampaknya Hubungan Rusia-UE Makin Sulit Diperbaiki

“Gempa berkekuatan 4.3 SR. 5 orang tewas, tapi belum ada soal tingkat kerusakan dan cedera," jelas pihak geologi AS, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Kondisi warga yang terluka semakin bertambah, menjadi 2.000 dan 10.000 rumah dikabarkan hancur sebagian dan ada yang seluruhnya.

“Kementerian Kesehatan tidak memiliki cukup obat, kami membutuhkan bantuan medis dan kebutuhan lainnya, karena ini adalah bencana besar,” kata petugas kesehatan.

Baca Juga: BPNT Kartu Sembako Juni 2022 Masih Bisa Cair? Simak Penjelasan dan Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id

Sebagai informasi, titik pusat gempa berada di wilayah pegunungan gersang dan wilayah itu dipenuhi pemukiman kecil.

Lokasi itu pula menjadi tempat bentrok selama beberapa dekade perang Afghanistan.

Komunikasi buruk dan akses jalan yang sulit, memungkinkan tinggi resiko terhambatnya bantuan yang datang.

Baca Juga: Ramalan Shio Kuda, Kambing, dan Monyet, 25 Juni 2022: Percaya Diri dan Ungkapkan Pemikiranmu

Selain itu Taliban telah mengambil alih tempatnya, dan pasukan internasional pimpinan AS mundur teratur.

Tempat tersebut terisolasi, jarang terjamah oleh banyak orang, dan komunikasi sudah mulai terputus dengan internasional karena masalah sanksi.

Pada hari Kamis, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Uni Emirat Arab semuanya mengatakan mereka berencana untuk mengirim bantuan.

Baca Juga: Sinopsis Film Dokumenter Netflix Keep Sweet: Pray and Obey, Kisah Nyata Sekte Penuh Manipulasi

India, negara yang memiliki hubungan tegang dengan Taliban, mengatakan telah mengirim 27 ton pasokan dalam 2 penerbangan untuk diserahkan ke Badan Bantuan Internasional.

"Konflik dan ketidakstabilan selama empat dekade di Afghanistan telah menyebabkan jutaan orang di ambang kelaparan dan kelaparan," kata juru bicaranya, Shabia Mantoo, Jumat.

Badan pengungsi PBB, UNHCR, telah mengirimkan berton-ton pasokan dan staf ahli untuk mendukung upaya bantuan, tambahnya.

Baca Juga: Elon Musk akan Luncurkan Robot Humanoid September Mendatang, Sebut Mampu Menjadi Teman yang Ramah

Badan PBB lainnya, Organisasi Kesehatan Dunia, juga telah memperingatkan bahwa bencana tersebut dapat menambah risiko kolera berkembang di seluruh Afghanistan.

Sekitar 500.000 orang sudah mengalami penyakit diare pada bulan Mei, salah satu gejala utama kolera, kata Dr. Dapeng Luo, perwakilannya di Afghanistan.

Terlepas pada gempa susulan hari Jumat, pejabat bencana Haqqani mengatakan pencarian korban telah dihentikan sekitar 48 jam setelah gempa.

Baca Juga: Soal Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Menpora Buka Suara: Jadikan Olahraga Tak Ada Urusan dengan Politik

"Operasi pencarian telah selesai," katanya, tapi tidak dijelaskan secara rinci alasannya. Di tempat lain, warga yang masih hidup dan terjebak direruntuhan telah dievakuasi.

Tambahan informasi, sebagian besar Asia Selatan aktif secara seismik karena lempeng tektonik yang dikenal sebagai lempeng India mendorong utara ke lempeng Eurasia.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler