Rusia Lancarkan Serangan Rudal ke Apartemen di Odesa, 10 Orang Tewas

1 Juli 2022, 11:45 WIB
Ilustrasi - Rusia baru-baru ini melancarkan serangan rudal ke sebuah apartemen di Odesa, Ukraina, hingga menewaskan 10 orang. /REUTERS/Valentyn Ogirenko.

PR DEPOK - Rusia telah melancarkan serangan rudal ke bangunan Apartemen di Odesa, Ukraina pada Jumat, 1 Juli 2022 pagi waktu setempat.

Dalam pernyataannya lewat Telegram, Juru Bicara Pemerintah Odesa mengabarkan setidaknya 10 orang dinyatakan tewas akibat serangan rudal Rusia tersebut.

"Jumlah korban tewas 10 orang, akibat serangan terhadap gedung apartemen bertingkat," kata pejabat di Odesa itu, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Pernyataan itu dikonfirmasi setelah laporan sebelumnya yang menyebut 6 orang tewas, 3 di antaranya anak-anak, dalam serangan rudal Rusia di malam hari.

Baca Juga: Jadwal Konser PRJ Kemayoran di Panggung Utama Hari Ini 1 Juli 2022, Jam Buka Jakarta Fair 2022 Pukul 15.30 WIB

Kabarnya serangan rudal itu dilancarkan Rusia setelah mereka memutuskan untuk menarik diri dari Pulau Ular atau Laut Hitam untuk menunjukkan bahwa Moskow tidak menghalangi upaya PBB membuka koridor kemanusiaan.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, koridor kemanusiaan yang akan dibuka PBB ini berupa pengiriman biji-bijian dari Ukraina.

Sementara kabar di medan perang menyebutkan bahwa sebaliknya pasukan Ukraina berusaha mati-matian bertahan melawan senjata superior Rusia di kota Lysychansk.

Baca Juga: Jumlah Formasi Rekrutmen CPNS dan PPPK 2022 Dibuka Sebanyak 1.086.128, Terbanyak untuk Guru di Daerah

"Artileri Rusia ditembak dari arah berlawanan, sementara tentara Rusia mulai mendekat dari beberapa sisi," kata Gubernuhr Regional, Serhiy Gaidai.

Presiden Ukrain, Volodymyr Zelensky mengatakan mundurnya Rusia baru-baru ini belum menjamin bahwa mereka tidak akan kembali.

"Tapi ini ssecara signifikan membatasi tindakan penjajah. Langkah demi langkah kami akan mendorong mereka kembali dari laut, tanah, dan langit kami," ucapnya secara tegas.

Serangan ini membuat sekutu barat cepat mengirim senjata ke Ukraina dan Pemerintah Kyiv diberi dorongan uang dari Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Usai Bawa Timnas ke Piala Asia 2023, Ricky Kambuaya Ngotot Bawa Persib ke Semifinal Piala Presiden

Bahkan, ada tambahan bantuan hingga 800 juta dolar atau sekitar Rp11 miliar sudah dalam bentuk senjata dan bantuan militer.

Kabar di Sievierodonestk menyebutkan bahwa penduduk telah muncul dari ruang bawah tanah mereka dan melihat puing-puing kota mereka hancur saat mereka ingin membangun kembali.

"Hampir semua infrastruktur kota hancur, kami hidup tanpa gas, listrik dan air sejak Mei lalu," kata salah satu warga Ukraina, Sergeu Oleinik.

"Kami senang ini berakhir, mungkin segera rekonstruksi akan dimulai dan kami akan kembali ke kehidupan normal," pungkasnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler