PR DEPOK - Ledakan dahsyat baru-baru ini terdengar di Kota Mykolaiv, Ukraina, sehari setelah adanya laporan sedikitnya 21 orang tewas oleh rudal Rusia yang hantam apartemen di Odesa.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, dikabarkan ledakan dahsyat yang terdengar Mykolaiv, Ukraina, terjadi pada Sabtu, 2 Juli 2022 pagi waktu setempat.
Insiden ledakan dahsyat ini pun dikabarkan Wali Kota Mykolaiv, Oleksandr Senkevich melalui aplikasi Telegram.
Kabarnya, ledakan dahsyat itu terjadi saat terdengar suara Sirene di udara di bawah wilayah Mykolaiv, yang berbatasan dengan pelabuhan ekspor penting di Odesa, Ukraina.
Baca Juga: Curigai Korsel, Korea Utara Klaim Benda Asing Serupa Balon Jadi Penyebab Wabah Covid-19 di Negaranya
Ledakan yang diduga akibat rudal ini telah meratakan bagian dari gedung apartemen ketika penduduk setempat tengah tidur.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky kemudian mengecam keras insiden ledakan dashyat terjadi di Mykolaiv.
Dalam kesempatan pidatonya, Voldymyr Zelensky menuding bahwa ledakan di Mykolaiv dilakukan oleh pihak Rusia.
"Sadar, secara sengaja Rusia menargetkan dan meneror, jelas ini bukan kesalahan atau serangan rudal betulan," tutur dia.
Baca Juga: Kenapa Waktu Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi Berbeda? Ini Penjelasan Kemenag RI
Kepala Staf Umum Ukraina, Valeriy Zaluzhny menuduh Rusia gagal mematuhi pernyataannya bahwa mereka telah meninggalkan Pulau Ular sebagai isyarat niat baik.
Tidak berselang lama , Rusia lantas membantah tidak berselang lama dari kecaman dan tuduhan pihak Ukraina.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov berkomentar dengan mengutip pernyataan Vladimir Putin bahwa pihaknya tidak pernah memiliki niat mengincar warga sipil.
"Aangkatan bersenjata Rusia tegas tidak bekerja menargetkan sasaran sipil," tutur Juru Bicara Kremlin mengatakan dengan tegas.
Baca Juga: Ini Penjelasan Kemenag Soal Perbedaan Hari Raya Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi
Sementara di sisi lain, penduduk di desa Serhiivka membantu para pekerja memunguti puing-puing blok apartemen 9 lantai, yang sebagiannya telah hancur.
"Kami datang ke lokasi ini, menilai situasi bersama dengan petugas darurat dan penduduk setempat, dan bersama-sama membantu mereka yang selamat," ucap seorang warga Serhiivka.***