Di Pertemuan Puncak NATO, PM Belgia Nilai Konflik Rusia dan Ukraina Hanya Bisa Diselesaikan di Medan Perang

- 29 Juni 2022, 19:24 WIB
Ilustrasi - PM Belgia Alexander de Croo dalam pertemuan puncak NATO menganggap konflik Rusia dan Ukraina hanya bisa diselesaikan di medan perang.
Ilustrasi - PM Belgia Alexander de Croo dalam pertemuan puncak NATO menganggap konflik Rusia dan Ukraina hanya bisa diselesaikan di medan perang. /REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy.

PR DEPOK - Perdana Menteri (PM) Belgia, Alexander de Croo menyebut konflik Rusia dan Ukraina yang kini masih berlangsung hanya bisa diselesaikan di medan perang.

PM Belgia itu nampak tak banyak berharap terkait solusi perdamaian antara Rusia dan Ukraina atas perang yang kini terjadi.

Menurut PM Belgia, negosiasi dengan Rusia tidak akan memberi pengaruh banyak bagi situasi di Ukraina yang kini sedang mengalami invasi.

De Croo mengatakan hal tersebut dalam pertemuan bersama para sekutu NATO untuk pertemuan puncak (KTT) di Madrid dari Selasa hingga Kamis.

Baca Juga: Serius Rekrut Robert Lewandowski, Barcelona Bakal Ajukan Penawaran Baru ke Bayern Munchen

"Saya pikir penting bagi kita untuk terus berbicara dengannya dan memperjelas bahwa perang ini hanya dapat dimenangkan di medan perang," kata de Croo, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik News.

Lebih lanjut, dirinya ingin memusatkan fokus dan mengajak sekutu mereka di NATO untuk terus memberi dukungan kepada presiden Ukraina dalam berbagai bentuk.

Ini penting, karena menurutnya NATO bersama sekutu harus berkomitmen dalam menciptakan perdamaian, katanya.

Baca Juga: Perusahaan Australia Hentikan Uji Coba Pengenalan Wajah 'The Good Guys' Akibat Kekhawatiran Privasi

"Kita harus terus mendukung Presiden Volodymyr Zelensky dan penduduk Ukraina sebanyak mungkin untuk dapat memenangkan perang di medan perang melawan agresi Rusia," ujarnya menjelaskan.

Dalam pertemuan puncak NATO yang digelar selama 3 hari itu para pemimpin dari berbagai negara dari aliansi hadir untuk membahas berbagai isu.

Selain isu konflik Rusia dan Ukraina, salah satu bahasan utama lain adalah keanggotaan dari Finlandia dan Swedia di NATO.

Baca Juga: Arti Status 'Sedang Diproses' pada Seleksi Kartu Prakerja

Sebelum pertemuan, Turki menolak 2 negara nordik itu bergabung dengan aliansi namun akhirnya mencapai kata sepakat pada Rabu 29 Juni.

Pertemuan puncak anggota NATO di Madrid beragendakan ketahanan militer dari Pakta Pertahanan di berbagai situasi konflik yang dalam 4 bulan terakhir kian memanas usai Rusia menginvasi Ukraina.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x