Vladimir Putin Sebut Tidak Ada Keinginan dari Ukraina untuk Penuhi Kesepakatan Damai dengan Rusia

20 Juli 2022, 12:52 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. /Sputnik/Mikhail Klimentyev/Reuters

PR DEPOK - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa Ukraina tidak ada keinginan untuk memenuhi kesepakatan damai di awal.

Vladimir Putin pada hari Rabu secara terang-terangan mengatakan bahwa Rusia tidak melihat adanya keinginan dari Ukraina untuk memenuhi persyaratan dari apa yang dia gambarkan sebagai kesepakatan damai awal yang disepakati pada bulan Maret.

Vladimir Putin, saat itu berbicara kepada wartawan yang disiarkan di televisi setelah kunjungannya ke Iran.

Baca Juga: Ini Tanda KPM Dapat Bansos Kemensos 2022 yang Cair Juli, Unduh Aplikasi Ini untuk Daftar DTKS

Vladimir Putin mengatakan bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menawarkan diri untuk menengahi antara Rusia dan Ukraina, pada akhir Februari lalu.

Namun, tidak ada tanggapan langsung dari pemerintah Ukraina atas pernyataan Vladimir Putin pada dini hari Rabu.

Vladimir Putin, saat itu ditanya tentang kemungkinan pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, yang mengatakan bahwa Kyiv tidak terjebak pada persyaratan kesepakatan damai awal yang dikatakan telah "secara praktis dicapai" pada bulan Maret, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Baca Juga: BSU 2022 Segera Cair, Ini Kriteria dan Cara Cek Penerima Bantuan Subsidi Gaji Rp1 Juta

"Hasil akhir tentu saja ... tergantung pada kemauan para pihak untuk melaksanakan kesepakatan awal yang telah dicapai. Hari ini kita melihat kekuatan di Kyiv tidak memiliki keinginan seperti itu," ucap Vladimir Putin sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Dirinya menyebut negosiasi itu berlangsung pada bulan Maret, dengan kedua belah pihak saat itu membuat proposal, tetapi tanpa kemajuan.

Pada saat itu, Zelenskiy mengatakan hanya hasil konkrit dari pembicaraan yang dapat dipercaya.

Vladimir Putin bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Teheran pada hari Selasa, untuk memperdalam hubungan antara kedua negara yang sama-sama berada di bawah sanksi Barat.

Baca Juga: Bocoran Jadwal Tayang dan Sinopsis Film Series Dikta dan Hukum di WeTV

Selama kunjungan ke Iran, Vladimir Putin juga bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk membahas kesepakatan yang akan melanjutkan ekspor gandum Laut Hitam Ukraina, yang sekarang diblokade oleh Rusia.

Rusia mengatakan siap untuk memfasilitasi ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam, tetapi juga ingin pembatasan yang tersisa pada ekspor biji-bijian Rusia dihapus, kata Putin, yang ditunjukkan oleh TV pemerintah Rossiya menjawab pertanyaan dari media pada akhir kunjungannya ke Iran.

Pada hari Selasa pemimpin Rusia mengatakan belum semua masalah telah diselesaikan terkait pengiriman biji-bijian, "tetapi fakta bahwa ada kemajuam sudah bagus".

Itu adalah pertemuan langsung pertama Vladimir Putin dengan seorang pemimpin NATO sejak pasukan Rusia menyerbu dan merupakan pesan tajam ke Barat tentang rencana Rusia untuk menjalin hubungan strategis yang lebih dekat dengan Iran, China dan India untuk membantu mengimbangi sanksi Barat yang dikenakan atas invasi tersebut.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler