Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Tolak Dialog Damai dengan Rusia, Apa Alasannya?

23 Juli 2022, 13:35 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. /Instagram @zelenskiy_official

PR DEPOK - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikabarkan menolak untuk melakukan pembicaraan damai dengan Rusia.

Dia disebut-sebut sudah mencoba untuk berbicara dengan Vladimir Putin untuk waktu yang lama, tetapi nyatanya Putin tidak bisa diganggu untuk menerima panggilan telepon.

Pernyataan ini turut dia lontarkan setelah Volodymyr Zelensky menanggapi pada Jumat kemarin dan mengatakan bahwa awal pekan ini Rusia dan Ukraina dapat mengakhiri konflik mereka pada Maret lalu.

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Tandatangani Kesepakatan Ekspor Gandum, Diharap Bisa Tangani Krisis Pangan Global

Alasan lain dari menolaknya Volodymyr Zelensky berdamai dengan Vladimir Putin karena Rusia telah datang ke Ukraina tanpa bicara dan membuat 12 juta orang terlantar.

“Dia datang ke sini tanpa berbicara, membunuh orang, membuat 12 juta orang terlantar, dan sekarang mengatakan Ukraina tidak ingin bernegosiasi. Mereka hanya membunuh orang, menghancurkan kota, memasukinya, dan kemudian berkata mari kita bernegosiasi. Dengan siapa mereka bisa berbicara? Dengan batu? Mereka berlumuran darah, dan darah ini tidak mungkin untuk dibersihkan.

"Kami tidak akan membiarkan mereka mencucinya,” kata Volodymyr Zelensky dikutip Pikiranrakyat Depok.com dari Rusia Today.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Kristal Mana yang Anda Pilih? Jawabannya Ungkap Energi yang Dibutuhkan untuk Wujudkan Impian

Sekarang perang sudah memasuki 5 bulan, Ukraina percaya bahwa semua wilayah negara harus segera dibebaskan sebelum negosiasi dapat dilanjutkan.

Menurut Volodymyr Zelensky menekankan bahwa dia lebih suka melakukan de-occupation dengan cara non-militer.

Tapi menurutnya, Rusia tidak akan mengerti apa pun sampai dihancurkan di wajahnya atau istilahnya dihabisi seluruhnya.

Baca Juga: Cara Daftar Akun Kartu Prakerja Lewat www.prakerja.go.id, Pahami Sebelum Gelombang 38 Resmi Dibuka

Selain itu, dia yakin tidak ada alasan lain lagi untuk melakukan pembicaraan tidak masuk akal lagi terkait negoisasi perdamaian dengan Rusia.

“Rusia pun tidak akan pernah berhenti merebut wilayah Ukraina. Ini adalah perang atau politik yang telah menelan dua wilayah sekarang akan berkata bekukan konflik.

"Kemudian ia akan beristirahat dan dalam 2 atau 3 tahun, ia akan merebut 2 wilayah lagi dan berkata lagi bekukan konflik. Dan itu akan terus berjalan lebih jauh dan lebih jauh. Sampai seratus persen,” kata pemimpin Ukraina itu.

Baca Juga: Ana de Armas Tanggapi Isu Perannya sebagai James Bond Wanita di Film Baru

Sementara itu, dari pihak Vladimir Putin berbanding terbalik mengatakan bahwa pada Maret silam Moskow dan Kyiv telah benar-benar mencapai kesepakatan.

Kesepakatan itu cara satu-satunya yang harus dilakukan adalah dengan cara menandatangani perbicaraan damai.

“Untuk menciptakan kondisi ini atau damai pasukan kami menarik diri dari Ukraina tengah dari Kyiv, tetapi pihak berwenang Kyiv menolak untuk menerapkan perjanjian ini dan tidak memiliki keinginan untuk melakukannya bahkan hingga sekarang,” kata Vladimir Putin.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Rusia Today

Tags

Terkini

Terpopuler