Kondisi Terkini Salman Rusdhie Diungkap Agen, Kemungkinan Buta Akibat Penikaman di New York

13 Agustus 2022, 16:53 WIB
Andrew Wylie, agen Salman Rushdie, mengungkap sang novelis 'Ayat-ayat Setan' kemungkinan buta akibat penikaman di New York. /Dylan Martinez/REUTERS/

PR DEPOK - Salman Rushdie dilaporkan telah menggunakan ventilator setelah mengalami insiden penikaman yang dialaminya di New York, Jumat, 12 Juli 2022.

Sang agen Andrew Wylie menyebut, Salman Rushdie kemungkinan kehilangan matanya akibat insiden penikaman tersebut.

"Kemungkinan kehilangan satu mata, saraf di lengannya terputus, dan hatinya ditusuk dan dirusak," kata agen Salman Rushdie, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Arab Weekly.

Polisi negara bagian New York mengidentifikasi tersangka yang terlibat dalam serangan bernama Hadi Matar (24) dari New Jersey. Namun motif masih belum jelas.

Baca Juga: Cara Mencari Pelatihan Kerja di Kartu Prakerja Gelombang 40, Gunakan Fitur Ini dan Ikuti Langkahnya

Setelah kejadian sejumlah orang bergegas ke panggung dan membawa tersangka ke tanah, sebelum polisi yang ada di acara itu menangkapnya.

Rushdie sebelumnya mendapatkan sorotan dengan novel keduanya "Midnight's Children" pada tahun 1981, yang memenangkan pujian internasional dan Penghargaan Booker bergengsi Inggris.

Namun bukunya tahun 1988 Ayat-ayat Setan menarik perhatian, di mana pemimpin revolusioner Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini menyerukan kematian Rushdie.

Novel tersebut dianggap oleh sebagian umat Islam sebagai bentuk tidak hormat terhadap Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: BRI Usung Konsep Hybrid Bank demi Realisasikan Aspirasi Jadi Champion of Financial Inclusion

Rushdie, yang lahir di India dari Muslim non-praktik dan mengidentifikasi sebagai seorang ateis, dipaksa untuk mengasingkan diri ke Inggris.

 

Dia menghabiskan hampir satu dekade bersembunyi, pindah rumah berulang kali dan tidak bisa memberi tahu anak-anaknya di mana dia tinggal.

Rushdie baru mulai bangkit dari pelariannya pada akhir 1990-an dan kemudian pindah ke New York pada 2002.

Sementara itu, Suzanne Nossel, kepala organisasi PEN America, mengatakan kelompok advokasi kebebasan berbicara itu merasa terguncang atas insiden penusukan.

Baca Juga: Fakta Terbaru Terungkap, Brigadir J Dipanggil Ferdy Sambo Sebelum Penembakan Terjadi

"Hanya beberapa jam sebelum serangan, pada Jumat pagi, Rushdie mengirim email kepada saya untuk membantu penempatan penulis Ukraina yang membutuhkan perlindungan," kata Nossel, Kepala PEN America.

“Pikiran dan hasrat kami sekarang terletak pada Salman kami yang pemberani, berharap dia pulih sepenuhnya dan cepat. Kami berharap dan percaya dengan sungguh-sungguh bahwa suara esensialnya tidak dapat dan tidak akan dibungkam," pungkasnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler