PR DEPOK - Tiga orang ditemukan tewas dan delapan lainnya hilang di Korea Selatan setelah topan Hinnamnor menghantam bagian selatan negara itu hari Selasa, 6 September 2022.
Berdasarkan keterangan Administrasi Meteorologi Korea (KMA), topan Hinnamnor bergerak keluar dari Korea Selatan Selasa pagi waktu setempat sekitar 2,5 jam setelah mendarat di pantai selatan.
Topan Hinnamor tersebut bergerak dari kota pesisir tenggara Ulsan, 307 kilometer tenggara Seoul menuju Laut Timur pada pukul 7:10 pagi waktu setempat setelah mendarat di dekat kota selatan Geoje pada pukul 4:50 pagi.
Baca Juga: Polri Ungkap Hasil Uji Poligraf Kasus Brigadir J, Bharada E dan 2 Tersangka Lainnya Dinyatakan Jujur
Pejabat Kota Pohang mengatakan tujuh orang dilaporkan kehilangan kontak setelah memasuki tempat parkir bawah tanah yang terendam di sebuah gedung apartemen sekitar pukul 6:30 pagi waktu setempat untuk memindahkan mobil mereka.
Tim penyelamat Korea Selatan saat ini sedang melakukan operasi untuk mengeringkan garasi parkir dan menemukan korban hilang tersebut.
Satu korban hilang lainnya adalah seorang pria berusia 25 tahun yang jatuh ke sungai di Ulsan sekitar pukul 1:00 waktu setempat.
Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar BPNT 2022 Online Lewat HP
Sedangkan untuk tiga korban meninggal satu di antaranya merupakan seorang wanita berusia 66 tahun.
Wanita tersebut tidak ditemukan setelah memasuki garasi parkir bawah tanah gedung apartemen lain di Pohang pada pagi hari kemudian ditemukan tewas enam jam kemudian, kata para pejabat.
Sebelum itu, dua wanita telah dilaporkan tewas setelah topan Hinnamnor menghantam Korea Selatan.
Baca Juga: Persib Bandung Siap Duel Hadapi Arema FC di Markas Singo Edan
Satu dari dua korban meninggal tersebut yaitu wanita berusia 75 tahun yang ditemukan di kota pesisir tenggara Pohang, menurut Markas Besar Penanggulangan Keselamatan.
Dia hilang setelah tersapu oleh air deras di jalan pada pukul 7:57 saat mengungsi bersama suami dan putrinya dan ditemukan tewas satu jam kemudian.
Satu korban lainnya adalah wanita berusia 80-an yang ditemukan terkubur dalam lumpur di sebuah rumah yang runtuh di Gyeongju sekitar pukul 11 pagi.
Dengan tekanan atmosfer 955 hectopascal di pusatnya dan kecepatan angin maksimum 40 kilometer per detik pada pukul 6 pagi, intensitas Topan Hinnamnor serupa dengan yang terjadi pada Maemi pada tahun 2003, salah satu topan paling dahsyat yang melanda Korea Selatan.
Hinnamnor diperkirakan bergerak ke atas untuk mencapai perairan 100 km timur laut Pulau Ulleung pada siang hari dan 560 km utara-timur laut pulau pada pukul 6 sore untuk melanjutkan perjalanan lebih jauh ke timur laut menuju Sapporo Jepang pada tengah malam.***