Pasukan Ukraina Berhasil Menembak Jatuh Lima Rudal Jelajah Rusia

7 September 2022, 15:12 WIB
Ilustrasi rudal jelajah milik Rusia. /Pixabay/Defence-Imagery.

PR DEPOK – Ukraina telah mengklaim keberhasilannya dalam pertempuran melawan Rusia.

Presiden Volodymyr Zelenskyy memuji keberhasilan pasukannya menembak jatuh lima rudal jelajah Rusia di selatan.

Keberhasilan ini dinilainya menyelamatkan banyak nyawa Ukraina, dan sebaliknya merupakan kerugian yang mahal bagi Rusia.

Baca Juga: Sinopsis Film The Invitation, Kisah Wanita Muda Keturunan Bangsawan Ungkap Rahasia Terkelam Keluarganya

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari channelnewsasia-com, Pasukan Ukraina menembak jatuh lima rudal jelajah Rusia pada Selasa, 6 September2022, sebagian besar di selatan, kata Presiden Volodymyr Zelenskyy.

"Pagi ini saja, lima dari enam rudal X-101 Rusia jatuh," kta Zelensky.

Zelenskyy menambahkan bahwa ini adalah kerugian yang mahal bagi Rusia, dan ini menyelamatkan banyak nyawa Ukraina.

Empat dari rudal tersebut dijatuhkan oleh Distrik Komando Udara Selatan.

Baca Juga: PSG Hancurkan Juventus 2-1 di Liga Champions, Kylian Mbappe Cetak 2 Gol

Meskipun pejabat Ukraina tidak memberikan rincian spesifik, beberapa postingan di media sosial dari blogger militer dan saksi melaporkan pertempuran di sekitar Balakliia.

Balakliia adalah sebuah kota timur berpenduduk 27.000 orang yang terletak di antara Kharkiv dan Izyum yang dikuasai Rusia, sebuah kota dengan pusat kereta api utama yang digunakan oleh Moskow untuk memasok kekuatannya.

Ada informasi mengemuka tentang kemajuan serangan utama Ukraina di wilayah Kherson selatan, namun Rusia mengatakan telah menangkis serangan Kherson.

Pakar militer Barat mengatakan tujuan Ukraina di selatan tampaknya adalah untuk menjebak ribuan tentara Rusia di tepi barat Sungai Dnipro yang lebar dan memotong mereka dengan menghancurkan jalur suplai pendukung mereka.

Baca Juga: Daftar Nama 23 Napi Koruptor yang Resmi Mendapatkan Bebas Bersyarat

Mark Hertling, pensiunan mantan komandan pasukan darat AS di Eropa mengatakan pengumuman kemajuan Ukraina secara simultan di dekat Kharkiv merupakan indikasi bahwa pasukan Rusia mengalami kesulitan untuk bertahan di sepanjang garis pertempuran.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Selasa, 6 September 2022, menyerukan agar pertempuran dihentikan di zona keamanan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, yang terletak di wilayah yang dikuasai Rusia.

Pabrik tersebut disita oleh Rusia tak lama setelah invasinya, dikendalikan oleh pasukan Rusia tetapi dijalankan oleh teknisi Ukraina.

Baca Juga: Debut Aubameyang Mengecewakan, Dinamo Zagreb Permalukan Chelsea 1-0 di Liga Champions

IAEA telah menuliskan bahwa sementara penembakan yang sedang berlangsung belum memicu keadaan darurat nuklir.

Namun itu terus menjadi ancaman serius terhadap keselamatan dan keamanan nuklir dengan dampak potensial pada fungsi keselamatan kritis yang dapat menyebabkan konsekuensi radiologis dengan signifikansi keselamatan yang besar.

IAEA kemudian merekomendasikan penembakan di lokasi dan di sekitarnya harus segera dihentikan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada pabrik dan fasilitas terkait.

Baca Juga: Info Lokasi Pencairan BSU 2022 Rp600.000 Tahap 1 yang Cair Mulai 9 September 2022

"Ini membutuhkan persetujuan dari semua pihak terkait untuk pembentukan zona perlindungan keselamatan dan keamanan nuklir." lanjut IAEA menjelaskan.

Pada hari Selasa, komandan pelabuhan selatan Berdyansk yang diangkat Rusia terluka parah ketika mobilnya diledakkan di luar gedung administrasi kota, ungkap pejabat lokal pro-Rusia, menyalahkan Ukraina atas serangan itu.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menghimbau untuk mendemiliterisasi daerah di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina selatan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler