18 Tahun Tinggal di Bandara, Pria Iran yang Kisah Hidupnya Mengilhami Film Ini Meninggal Dunia

14 November 2022, 16:01 WIB
Ilustrasi Bandara. Seorang pria Iran, yang kisah hidupnya mengilhami film The Terminal karena 18 tahun hidup di bandara, meninggal dunia. /Riccardo/Pexels

PR DEPOK – Seorang pria Iran yang tinggal selama 18 tahun di Bandara Charles de Gaulle, Paris, dan kisahnya mengilhami film Steven Spielberg The Terminal telah meninggal di bandara yang sudah lama ia sebut rumah.

Pria Iran bernama Mehran Karimi Nasseri itu meninggal pada Sabtu waktu setempat setelah serangan jantung di Terminal 2F bandara sekitar tengah hari.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, polisi dan tim medis merawatnya tetapi tidak dapat menyelamatkannya.

Nasseri tinggal di Terminal 1 bandara dari 1988 hingga 2006, dalam ketidakpastian hukum karena ia tidak memiliki surat izin tinggal.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Melonjak pada 13 November 2022, Berikut Jumlah Kasus di Tiap Provinsi

Dia tidur di bangku plastik merah yang dikelilingi oleh kotak surat kabar dan majalah dan mandi di fasilitas staf.

Dia menghabiskan waktunya menulis di buku hariannya, membaca majalah, belajar ekonomi, dan mengamati para pelancong yang lewat.

Staf menjulukinya Lord Alfred, dan dia menjadi selebriti mini di antara penumpang.

“Akhirnya, saya akan meninggalkan bandara,” katanya pada tahun 1999.

Baca Juga: Asal Mula Hari Diabetes Sedunia pada 14 November, Berikut Penjelasan Soal Penyakitnya

"Tapi saya masih menunggu paspor atau visa transit," ungkapnya.

Nasseri lahir pada tahun 1945 di Soleiman, bagian dari Iran yang saat itu berada di bawah yurisdiksi Inggris, dari ayah Iran dan ibu Inggris.

Dia meninggalkan Iran untuk belajar di Inggris pada tahun 1974. Ketika dia kembali, dia dipenjara karena memprotes shah dan dikeluarkan tanpa paspor.

Ia mengajukan suaka politik di beberapa negara di Eropa, termasuk Inggris, namun ditolak.

Baca Juga: Cara Daftar Jadi Penerima BLT BBM Tahap 2 Online Lewat HP, Bansos Rp300.000 Siap Cair November 2022

Akhirnya, badan pengungsi PBB di Belgia memberinya kredensial pengungsi, tetapi dia mengatakan tas kerjanya yang berisi sertifikat pengungsi dicuri di stasiun kereta Paris.

Polisi Prancis kemudian menangkapnya, tetapi tidak dapat mendeportasinya ke mana pun karena dia tidak memiliki dokumen resmi. Dia berakhir di Charles de Gaulle pada Agustus 1988, di mana dia tinggal.

Kecerobohan birokrasi lebih lanjut dan undang-undang imigrasi Eropa yang semakin ketat membuatnya berada di tanah tak bertuan yang sah selama bertahun-tahun.

Ketika dia akhirnya menerima surat-surat pengungsi, dia menggambarkan keterkejutannya tentang meninggalkan bandara.

Baca Juga: Link dan Cara Beli Tiket Konser BLACKPINK di Jakarta untuk BLINK MEMBERSHIP, Sudah Dibuka Hari Ini

Dia dilaporkan menolak untuk menandatangani dan akhirnya tinggal di sana beberapa tahun lagi sampai dia dirawat di rumah sakit pada tahun 2006, dan kemudian tinggal di tempat penampungan Paris.

Mereka yang berteman dengannya di bandara mengatakan tahun-tahun tinggal di ruang tanpa jendela berdampak pada kondisi mentalnya.

Dokter bandara pada 1990-an mengkhawatirkan kesehatan fisik dan mentalnya, dan menggambarkannya sebagai difosilkan. Seorang agen tiket membandingkannya dengan seorang tahanan yang tidak mampu hidup di luar.

Dalam minggu-minggu sebelum kematiannya, Nasseri telah kembali tinggal di Charles de Gaulle.

Baca Juga: Cara Pencairan BSU Tahap 7 di Kantor Pos, Jangan Lupa Tunjukan QR Code

Kisah Nasseri mengilhami film The Terminal karya Steven Spielberg tahun 2004 yang dibintangi oleh Tom Hanks, serta film Prancis Lost in Transit, dan sebuah opera berjudul Flight.

Dalam The Terminal, Hanks memerankan Viktor Navorski, seorang pria yang tiba di bandara JFK di New York dari negara fiksi Krakozhia di Eropa timur dan menemukan bahwa revolusi politik dalam semalam telah membatalkan semua surat perjalanannya.

Navorski dibuang ke ruang tunggu internasional bandara dan diberitahu bahwa dia harus tinggal di sana sampai statusnya diselesaikan, yang berlarut-larut saat kerusuhan di Krakozhia berlanjut.

Nasseri juga menulis sebuah otobiografi berjudul The Terminal Man yang diterbitkan pada tahun 2004.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler