PR DEPOK - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mencoba melarikan diri ke Uni Emirat Arab (UEA) di tengah krisis ekonomi yang dialami negaranya.
Namun, niatan Presiden Sri Lanka tersebut digagalkan oleh staf bandara internasional setempat.
Staf imigrasi di bandara menolak pergi ke kamar VIP untuk mencap paspor Presiden Sri Lanka berusia 71 tahun itu agar dia bisa terbang ke Uni Emirat Arab (UEA), sumber mengatakan kepada AFP.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 36 Sudah Dibuka! Simak 6 Syarat Utama dan Tips Lolos Seleksi
“Mengingat kerusuhan di Sri Lanka, pejabat imigrasi berada di bawah tekanan luar biasa untuk tidak mengizinkan orang-orang tingkat atas meninggalkan negara itu”
“Kami khawatir dengan keamanan kami. Jadi sampai masalah ini diselesaikan, petugas imigrasi yang bekerja di ruang VIP memutuskan untuk menarik layanan mereka," kata KAS Kanugala, Ketua Asosiasi Petugas Imigrasi dan Emigrasi Sri Lanka, mengatakan kepada Reuters dikutip dari Independent.
Gotabaya Rajapaksa sendiri menolak untuk pergi melalui fasilitas umum karena takut akan reaksi dari penumpang lain.
Sebelumnya, Rajapaksa telah melarikan diri dari kediaman resminya sebelum ribuan orang menyerbu ke istananya di Kolombo.