Gantikan Gotabaya Rajapaksa, Parlemen Sri Lanka Segera Pilih Presiden Baru Pekan Depan

- 12 Juli 2022, 12:52 WIB
Parlemen Sri Lanka direncanakan segera memilih Presiden baru untuk menggantikan posisi Gotabaya Rajapaksa yang akan mengundurkan diri.
Parlemen Sri Lanka direncanakan segera memilih Presiden baru untuk menggantikan posisi Gotabaya Rajapaksa yang akan mengundurkan diri. /REUTERS/Dinuka Liyanawatte.

PR DEPOK - Parlemen Sri Lanka direncanakan akan segera memilih Presiden baru pada Rabu, 20 Juli 2022 mendatang.

Hal itu dilakukan Parlemen Sri Lanka menyusul pengunjuk rasa yang konsisten berdiri di Istana dan masih terus menyerbu kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.

Seperti diketahui, Gotabaya Rajapaksa dan Ranil Wickremesinghe menawarkan diri untuk mundur dari posisinya masing-masing di tengah krisis ekonomi yang menimpa Sri Lanka.

Baca Juga: Di Mana Beli Tiket PRJ Kemayoran? Ini 3 Link Pembelian Online via HP hingga Cara Pesannya

"Selama pertemuan para pemimpin partai yang diadakan hari ini, disepakati bahwa ini penting untuk memastikan pemerintahan semua partai yang baru sesuai dengan Konstitusi," ucap Ketua Mahinda Yapa Abeywardena.

"Partai yang berkuasa telah mengatakan perdana menteri dan Kabinet siap mengundurkan diri untuk menunjuk pemerintah semua partai," tutur dia lagi, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Presiden Gotabaya, yang telah mengawasi penumpasan kejam pemberontak Macan Tamil sebagai menteri pertahanan, akan mengundurkan diri pada Rabu besok.

Baca Juga: NASA Melalui Teleskop Webb Mengungkapkan Pandangan Terdalam dan Tertajam dari Alam Semesta

Saudara laki-laki dan keponakannya sebelumnya berhenti sebagai menteri ketika Sri Lanka mulai kehabisan bahan bakar, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya.

Di sisi lain, PM Ranil, yang kediamana pribadinya dibakar oleh pengunjuk rasa, mengatakan dia akan segera mundur.

“Ketidakstabilan politik dapat merusak negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk misi penyelamatan,” kata Gubernur Bank Sentral.

Gubernur P. Nandalal Weerasinghe mengisyaratkan dia akan tetap menjabat meskipun dia mengatakan bisa mengundurkan diri jika tidak ada stabilitas politik di Sri Lanka.

Baca Juga: Adik Nathalie Holscher Ungkap Dugaan Retaknya Rumah Tangga Sang Kakak dengan Sule

Para pemimpin gerakan protes mengatakan massa akan menempati kediaman presiden dan perdana menteri di Kolombo sampai mereka akhirnya mundur dari jabatannya.

Sebagai informasi, kabar unjuk rasa ini sudah terdengar oleg dunia selama akhir pekan di rumah Presiden.

Pengunjuk rasa melompat ke kolam renang, bersantai di tempat tidur bertiang empat, berdesak-desakan di treadmill dan mencoba sofa.

"Kami tidak akan pergi ke mana pun sampai presiden ini pergi dan kami memiliki pemerintahan yang dapat diterima oleh rakyat," kata Jude Hansana, pengunjuk rasa.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x