Korea Selatan Tangkap Mantan Kepala Keamanan Terkait Kasus Pembunuhan oleh Pyongyang

4 Desember 2022, 09:35 WIB
Ilustrasi bendera Korea Utara dan Korea Selatan - Pemerintah Korea Selatan saat ini menangkap mantan kepala keamanan pemerintah sebelumnya atas kasus pembunuhan oleh Pyongyang. /Pixabay/www_slon_pics

PR DEPOK – Korea Selatan pada Sabtu, 3 Desember 2022 waktu setempat menangkap seorang mantan kepala keamanan nasional.

Pasalnya, mantan kepala keamanan nasional Korea Selatan itu dicurigai menutupi peristiwa seputar pembunuhan seorang pejabat perikanan tahun 2020 oleh Pyongyang.

Presiden Yoon Suk-yeol memperluas penyelidikan ke dalam kasus yang sangat dipolitisasi itu, menyusul tuduhan bahwa pendahulunya salah menangani penyelidikan untuk menjilat Korea Utara.

Suh Hoon adalah pejabat tinggi pertama dari kantor kepresidenan mantan pemimpin Moon Jae-in yang ditangkap atas kasus tersebut.

Baca Juga: Kenapa Dashboard Kartu Prakerja Tidak Bisa Dibuka? Simak Cara Atasinya Berikut Ini

Dia dituduh memerintahkan agar laporan intelijen dihancurkan untuk menyembunyikan pembunuhan pejabat perikanan Lee Dae-jun, yang meninggal di dekat perbatasan laut yang memisahkan Korea Utara dan Selatan.

Mantan pejabat tinggi keamanan itu juga menghadapi tuduhan bahwa ia memanipulasi bukti untuk mendukung klaim kontroversial pemerintah Moon Jae In bahwa mendiang pejabat perikanan itu berusaha membelot ke Korea Utara.

Hakim Kim Jeong-min dari Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Suh, mengutip seriusnya kejahatan, status tersangka, dan risiko penghancuran barang bukti.

Seorang juru bicara Partai Kekuatan Rakyat Presiden Yoon mengkonfirmasi penangkapan itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Cek Penerima Set Top Box Gratis Online Lewat HP di cekbantuanstb.kominfo.go.id

"Suh Hoon, mantan kepala Kantor Keamanan Nasional Gedung Biru, ditangkap pagi ini," kata Park Jung-ha, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

Pada bulan Oktober, mantan menteri pertahanan Suh Wook dan mantan kepala penjaga pantai Kim Hong-hee juga ditangkap atas kasus yang sama.

Presiden Yoon sangat kritis terhadap pendekatan pendahulunya terhadap Korea Utara, menuduh Moon menenangkan Pyongyang.

Partai Kekuatan Rakyat Yoon menuduh Suh gagal melindungi dan mengabaikan mendiang pejabat perikanan saat menjadi kepala keamanan.

Baca Juga: Cek Daftar Nama Penerima PKH 2022 Online Pakai HP

Namun oposisi negara itu telah lama mengklaim penyelidikan itu sebagai balas dendam politik terhadap pemerintahan Moon.

Mereka mengatakan penangkapan Suh sulit untuk dipahami dan mereka akan membela kebenaran dan keadilan dalam melawan pembalasan politik Yoon.

Pejabat perikanan Lee ditembak mati dan dibakar oleh tentara Korea Utara di dekat perbatasan laut saingannya.

Pemerintah Moon pada saat itu mengatakan penyelidikan awal oleh penjaga pantai menunjukkan bahwa Lee telah mencoba membelot ke Korea Utara, dengan alasan masalah keluarga dan utang dari perjudian.

Baca Juga: Ini Tanggal Terakhir BSU 2022 Cair, Cek Penerima Subsidi Gaji Desember dan Cairkan di Kantor Pos

Tapi saudara laki-laki Lee telah berulang kali mengecam gagasan itu, dengan mengatakan Lee tidak akan pernah memilih kehidupan di Korea Utara.

Yoon juga telah membuka kembali penyelidikan atas kasus pembunuhan eksplosif lainnya di mana dua nelayan Korea Utara yang mengaku membunuh 16 awak kapal di laut dideportasi kembali ke Pyongyang pada 2019.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan pemindahan tersangka kembali ke Korut merupakan pelanggaran hukum internasional karena kemungkinan para pria itu disiksa atau lebih buruk lagi.

Sebagai presiden, Moon memperjuangkan keterlibatan dengan Pyongyang, bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan presiden AS saat itu Donald Trump untuk melakukan pembicaraan.

Baca Juga: Set Top Box atau STB Ternyata Bisa untuk Internetan hingga Nonton YouTube, Begini Caranya

Tapi diplomasinya akhirnya gagal, dengan Korea Utara sekarang lebih agresif dari sebelumnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler