Pasukannya Tewas akibat Serangan Ukraina, Rusia Sebut Penggunaan Ponsel Ilegal sebagai Penyebabnya

5 Januari 2023, 06:15 WIB
ILUSTRASI - Rusia menyalahkan tewasnya pasukan mereka oleh serangan Ukraina karena penggunaan ponsel ilegal oleh prajurit. /Chingis Kondarov/REUTERS/

PR DEPOK – Kementerian pertahanan Rusia menyalahkan penggunaan ponsel secara ilegal atas serangan rudal Ukraina yang menewaskan 89 prajurit mereka.

Rusia sebelumnya mengatakan 63 tentara Rusia tewas dalam serangan rudal Ukraina itu.

Reaksi kementerian tersebut muncul di tengah kemarahan yang meningkat di antara beberapa komentator Rusia, yang semakin vokal tentang apa yang mereka lihat sebagai kampanye setengah hati di Ukraina.

Sebagian besar kemarahan di media sosial diarahkan pada komandan militer daripada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Cek Penerima BPNT 2023 dengan Login di cekbansos.kemensos.go.id

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan empat rudal Ukraina menghantam barak sementara Rusia di sebuah perguruan tinggi kejuruan di Makiivka, kota kembar dari ibukota regional Donetsk yang diduduki Rusia di Ukraina timur.

Meskipun penyelidikan resmi telah diluncurkan, alasan utama serangan itu jelas adalah penggunaan ponsel secara ilegal oleh prajurit, menurut kementerian itu.

"Faktor ini memungkinkan musuh untuk melacak dan menentukan koordinat lokasi tentara untuk serangan rudal," katanya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak menyebutkan serangan itu dalam pidato video, di mana dia mengatakan Rusia akan melancarkan serangan besar untuk meningkatkan kekayaannya.

Baca Juga: BLACKPINK Menjadi Grup K-pop Pertama yang Mencapai 2 Miliar Penayangan di YouTube

"Kami tidak ragu bahwa penguasa Rusia saat ini akan membuang semua yang mereka miliki dan semua orang yang dapat mereka kumpulkan untuk mencoba mengubah gelombang perang dan setidaknya menunda kekalahan mereka," kata Zelenskyy dalam sebuah pidato video.

“Kita harus menggagalkan skenario Rusia ini. Kita sedang mempersiapkan ini. Para teroris harus kalah. Setiap upaya ofensif baru mereka harus gagal,” lanjutnya.

Militer Ukraina mengatakan telah melancarkan serangan yang mengakibatkan hilangnya peralatan Rusia dan kemungkinan personel di dekat Makiivka. Tapi mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Blogger nasionalis Rusia dan beberapa pejabat pro-Rusia di wilayah tersebut menyebutkan jumlah korban tewas di Makiivka mencapai ratusan, meskipun beberapa mengatakan bahwa perkiraan tersebut dibesar-besarkan.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Terbukti Tangguh Menghadapi Perlambatan Global, Begini Kata Sri Mulyani

Serangan itu merupakan pukulan lain bagi Putin dan apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus" untuk mencegah ancaman terhadap keamanan Rusia dan untuk melindungi penutur bahasa Rusia.

Ukraina dan sekutunya menuduh Moskow melakukan perebutan wilayah gaya imperialis tanpa alasan.

Jenderal Valery Zaluzhny, panglima angkatan bersenjata Ukraina, mengatakan situasi di garis depan dekat kota timur Bakhmut sangat sulit.

Pasukan Rusia telah berulang kali mencoba merebut Bakhmut dan daerah sekitarnya, dalam beberapa kasus secara harfiah mendekati mayat tentara mereka sendiri.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler