Batal Cetak Sejarah, Roket Pertama yang Diluncurkan dari Tanah Inggris Gagal Capai Orbit

10 Januari 2023, 12:03 WIB
Ilustrasi roket - Rusia Bersumpah untuk Meningkatkan Operasi Saat Roket Menggempur Ukraina /NASA-Imagery/Pixabay

PR DEPOK - Inggris batal mencetak sejarah usai upaya untuk meluncurkan roket pertama ke orbit gagal.

Ilmuwan melaporkan, terdapat 'anomali' saat roket pertama milik Inggris tersebut mendekati tujuannya.

Sebelumnya, sebuah Virgin Orbit Boeing 747 yang membawa roket sepanjang 70 kaki (21 meter) lepas landas dari pelabuhan antariksa di Cornwall, barat daya Inggris, pada pukul 22.02 GMT.

Baca Juga: Earth Arcade Season 2 Dikonfirmasi Tayang, An Yujin IVE hingga Lee Youngji Siap Tangkap 'Kelinci Bulan'

Roket kemudian terlepas dari pesawat dan dinyalakan sesuai rencana pada ketinggian 35.000 kaki di atas Samudra Atlantik di selatan Irlandia sekitar pukul 23.15 GMT.

Tetapi dalam serangkaian tweet, ketika roket itu akan memasuki orbit dan melepaskan sembilan satelitnya, Virgin Orbit mengatakan ada anomali yang membuatnya gagal mencapai orbit dan mengevaluasinya.

"Ketika kami mengetahui lebih banyak, kami menghapus tweet kami sebelumnya tentang mencapai orbit. Kami akan membagikan lebih banyak info saat kami bisa," ungkapnya.

Baca Juga: Investor Hati-Hati, Dolar AS sedang Melemah di Asia

Pesawat kembali seperti yang direncanakan ke Spaceport Cornwall yang tenang, sebuah konsorsium yang mencakup Virgin Orbit dan Badan Antariksa Inggris, di Bandara Cornwall Newquay.

Peluncuran tersebut adalah yang pertama dari tanah Inggris. Satelit yang diproduksi Inggris sebelumnya harus dikirim ke orbit melalui pelabuhan antariksa asing.

Seandainya misi tersebut berhasil, Inggris akan menjadi satu dari hanya sembilan negara yang dapat meluncurkan pesawat ke orbit Bumi.

Baca Juga: Ramalan Shio Naga di Tahun Kelinci 2023: Akhirnya Bertemu dengan Belahan Jiwa

"Bergabung dengan klub negara peluncuran yang benar-benar eksklusif sangat penting karena memberi kita akses sendiri ke luar angkasa... yang belum pernah kita miliki sebelumnya di Inggris," kata kepala Spaceport Cornwall Melissa Thorpe kepada televisi BBC sebelum peluncuran.

Ratusan orang menyaksikan peluncuran yang diberi nama "Start Me Up" yang diambil dari lagu Rolling Stones.

Satelit-satelit itu akan memiliki berbagai fungsi sipil dan pertahanan, mulai dari pemantauan laut untuk membantu negara mendeteksi penyelundup manusia hingga pengamatan cuaca luar angkasa.

Baca Juga: Daftar Keluarga Penerima PKH 2023 Cek di Link cekbansos.kemensos.go.id

Jumlah pangkalan antariksa di Eropa telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir karena komersialisasi antariksa.

Untuk waktu yang lama, satelit terutama digunakan untuk misi institusional oleh badan antariksa nasional, tetapi sebagian besar proyek pelabuhan antariksa Eropa sekarang merupakan inisiatif sektor swasta.

Pasar telah meledak dengan munculnya start-up kecil, teknologi modern yang membuat roket dan satelit menjadi lebih kecil, dan jumlah aplikasi satelit yang berkembang pesat.

Baca Juga: Sedang Tayang Live Streaming Malaysia Open 2023 di iNews TV: Ada Laga Anthony Ginting hingga Jonatan Christie

Sekitar 18.500 satelit kecil, yang beratnya kurang dari 500 kilogram (1.100 pon), diperkirakan akan diluncurkan antara tahun 2022 dan 2031, dibandingkan dengan 4.600 pada dekade sebelumnya.

Namun, para juru kampanye mengkritik peluncuran tersebut.

"Luar angkasa adalah perbatasan baru untuk eskalasi dan pengeluaran militer tanpa pengawasan atau akuntabilitas publik yang nyata," kata Sekretaris Jenderal Kampanye Pelucutan Senjata Nuklir (CND) Kate Hudson.

Direktur Drone Wars Chris Cole mencela "perlombaan senjata luar angkasa yang pasti akan mengarah pada risiko ketidakstabilan dan konflik yang lebih besar".***

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler