PR DEPOK - Dolar AS melemah di level terendah di tujuh bulan, terhadap mata uang utama lainnya. Investor berhati-hati bahwa Federal Reserve akan mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga.
Pembukaan kembali China mendorong permintaan untuk aset-aset yang berisiko, pasar semakin ragu fred harus mengambil suku bunga diatas 5,0 persen untuk mendinginkan inflasi.
Efek dari kenaikan suku bunga yang agresif tahun lalu telah terasa damai perekonomian, investor memperkirakan suku bunga akan mencapai puncaknya sedikit di bawah 5,0 persen di bulan Juni.
Baca Juga: Soal Ketahanan Banjir, Indonesia Dapat Bantuan 400 Juta Dolar AS dari Bank Dunia
Laporan pekerjaan minggu lalu menunjukkan sementara ekonomi AS, telah menambah pekerjaan yang solid di bulan Desember.
Itu juga mencatat perlambatan dalam pertumbuhan upah, penurunan dolar mendorong euro ke puncak tujuh bulan di 1,07606 dolar.
Euro terakhir 0,04 persen lebih rendah pada 1,0728 dolar, sedangkan Sterling tergelincir 0,03 persen menjadi 1,2177 dolar.
Setelah mencapai puncak tiga minggu di 1,2209 dolar dan mengakhiri sesi 0,73 persen lebih tinggi.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Zimbabwe Dikabarkan Resmi Gunakan Mata Uang Yuan China, Simak Fakta Sebenarnya