Aksi Rasmus Paludan Bakar Al Quran, Buat Hubungan Swedia dan Turki Menegang

23 Januari 2023, 15:16 WIB
Aksi pemimpin partai sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan Bakar al-Quran di Swedia. /Twitter/TXTWorld/

PR DEPOK - Protes keras yang dilakukan oleh politisi Denmark di Stockholm sebagai bentuk anti-islam dengan melakukan pembakaran Al Quran membuat hubunga Turki dan Swedia semakin tegang.

Selama protes pada hari Sabtu di ibu kota Swedia, seorang politisi anti-imigran dari sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan membakar salinan Alquran di dekat kedutaan Turki.

Imbas aksi tersebut, Turki tak tinggal diam dan mengutuk demonstrasi yang dilakukan Rasmus Paludan dan menyebutnya sebagai tindakan keji

Bahkan salah satu keputusan Turki cukup membuat Swedia merugi karena Ankara membatalkan kunjungan yang telah direncanakan oleh Kepala Pertahanan Swedia.

Baca Juga: Aksi Rasmus Paludan Bakar Al Quran Dikecam, Menlu Swedia: Provokasi Islamofobia sangat Mengerikan

Padahal pertemuan itu dimaksudkan untuk mencoba mengatasi keberatan Turki agar Swedia bergabung dengan NATO.

"Kami mengutuk sekeras mungkin serangan keji terhadap kitab suci kami," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.

Mengutip dari laman Politico, Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengatakan pembicaraan dengan perwakilan Swedia, Pål Jonson, dibatalkan karena kehilangan signifikansi.

Pål Jonson pada hari Sabtu mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan Hulusi Akar pada hari Jumat di Jerman, mereka memutuskan untuk menunda pertemuan yang direncanakan di Ankara. Kunjungan itu sebelumnya dijadwalkan pada 27 Januari 2023 mendatang.

Baca Juga: Politikus Denmark Bakar Al Quran di Ibu Kota Swedia, Buat Turki Meradang

“Hubungan dengan Turki sangat penting bagi Swedia dan kami berharap dapat melanjutkan pembicaraan tentang masalah keamanan dan pertahanan bersama di kemudian hari,” kata Jonson.

Pembakaran Al Quran dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, menurut laporan media asing.

Protes berlangsung di Stockholm mendukung Kurdi dan menentang tawaran Swedia untuk bergabung dengan NATO, dan sekelompok demonstran pro-Turki juga mengadakan rapat umum di luar kedutaan.

Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billström menyebut pembakaran Alquran itu “mengerikan” dalam akun twitter-nya.

Baca Juga: Picu Kepanikan Usai Kabur dari Kandang, Empat Simpanse di Kebun Binatang Swedia Disuntik Mati

“Provokasi Islamofobia sangat mengerikan. Swedia memiliki kebebasan berekspresi yang luas, tetapi itu tidak berarti bahwa Pemerintah Swedia, atau saya sendiri, mendukung pendapat yang diungkapkan tersebut,” ucapnya di Twitter.

Dalam sebuah wawancara TV pada Minggu, 22 Januari 2023, Billström mengatakan masalah dengan Turki hampir selesai.

“Kami sekarang sangat dekat dengan momen ketika parlemen Turki memulai proses ratifikasi.” kata Billström.***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Tags

Terkini

Terpopuler