Network
PR DEPOK - Swedia dan Finlandia akan segera bergabung dengan NATO setelah Turki mencabut hak veto kedua negara tersebut.
Hal itu dipastikan saat gelaran pertemuan puncak NATO yang akan mengadopsi strategi luas yang berfokus pada Rusia dan China untuk satu dekade ke depan.
Setelah pertemuan puncak di Madrid, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyetujui Finlandia dan Swedia untuk diproses keanggotaannya agar segera bergabung bersama NATO.
Keputusan Turki mencabut hak veto bagi dua negara nordik itu disambut baik oleh Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.
Baca Juga: Sah! Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 2022 Jatuh Tanggal 10 Juli 2022
Dalam pidatonya, Stoltenberg mengatakan bahwa kedua negara itu akan segera diproses untuk diresmikan dalam tempo waktu yang cepat.
"Kami akan membuat keputusan di KTT untuk mengundang Swedia dan Finlandia menjadi anggota," kata Stoltenberg,dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
Lantas, Sekretaris Jenderal NATO ini menyebutkan bahwa proses keanggotaan Swedia dan Finlandia akan diproses secepat mungkin.
Stockholm dan Helshinki akhirnya membatalkan netralitas mereka untuk mendaftar bergabung dengan aliansi pada pertengahan Mei.
Baca Juga: DPO Terduga Pelaku Pengeroyokan Pelajar SMA Negeri 70 Jakarta Berhasil Diamankan, Ini Ancaman Hukumannya
Swedia maupun Finlandia khawatir akan bernasib seperti Ukraina jika mereka tidak bergabung dengan Pakta Pertahanan yang lahir pada 1949 itu.
Meski dikecam Rusia yang juga merupakan tetangga dekat mereka, Swedia dan Finlandia tetap mengajukan permohonan untuk masuk NATO.
Setelah mengalami banyak keberatan dari Turki, pada akhirnya jalan kedua negara beriklim dingin itu membuahkan hasil.
Pada pertemuan puncak NATO yang berlangsung Selasa-Kamis, akhirnya Turki mencabut hak Veto-nya sebagai anggota aliansi dan memberi restu kedua negara itu.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, Swedia dan Finlandia resmi akan tergabung sebagai anggota NATO.***
