PR DEPOK - Amerika Serikat (AS) dan NATO disebut akan 'tamat' apabila Rusia berhasil meraih kemenangan di Ukraina.
Potensi tamatnya AS dan NATO itu diutarakan oleh mantan Inspektur Komisi Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Scott Ritter.
Dalam keterangannya, Ritter menyebut AS dan NATO akan kehilangan pengaruh mereka sebagai Pakta Pertahanan terkuat jika kalah Proxy dalam perang Rusia dan Ukraina.
"NATO dan AS menghadapi jenis kekalahan moral dan fisik di tangan Rusia yang mungkin berarti akhir dari NATO," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik News.
Baca Juga: Lukaku Balik ke Inter Milan dengan Status Pinjaman, Chelsea Bisa Hemat hingga 16 Juta Euro
Lebih lanjut, pria yang pernah bertugas di PBB sebagai orang yang menerapkan perjanjian kontrol senjata di perang Irak 1991-1997 ini mengaku tidak yakin NATO dan sekutunya akan bertahan jika memang kalah saat membela Ukraina
"Saya tidak berpikir NATO bertahan dari ini (kekalahan Ukraina atas Rusia)," kata Ritter pesimis.
Menurutnya, jika AS dan NATO tidak bisa membuat Ukraina menang perang melawan Rusia, maka tidak ada masa depan cerah bagi Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
NATO hanya akan jadi organisasi pertahanan dunia yang kekuatan militernya kalah dari Rusia maupun China, ramal Ritter.