Sedangkan, Rusia akan memiliki militer paling berpengalaman karena telah berperang dengan Ukraina yang dibantu dengan logistik dan persenjataan dari berbagai negara terutama AS
“Pada saat Rusia menyelesaikan ini (perang di Ukraina), mereka akan memiliki tentara dan militer berpengalaman tempur di dunia," tutur dia menambahkan.
Baca Juga: Xavier Alexander Musk Tak Ingin Akui Elon Musk sebagai Ayahnya Lagi dan Ganti Jenis Kelaminnya
Ritter juga menyoroti pasukan NATO yang kebanyakan tidak terlatih jika memang nantinya akan adu pamor dengan militer veteran perang Rusia-Ukraina.
Selain itu, dengan memberi bantuan senjata ke Ukraina, secara tidak langsung NATO telah memberikan pasokan senjata mereka yang stoknya akan semakin menipis.
"Lalu mereka berhadapan dengan pasukan NATO yang kurang terlatih, tidak terpimpin dan kurang dipersenjatai karena mereka menyerahkan semua senjata mereka membantu Ukraina," ucapnya.
Baca Juga: Sejak Invasi Rusia, 900 Guru Bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina
Tidak heran, mantan orang penting di PBB ini mengatakan masa depan NATO dan AS akan berakhir jika perang Rusia-Ukraina dimenangkan oleh pihak Kremlin.
NATO yang dimotori AS akan kehilangan pamor yang nantinya bakal diambil kekuatan militer Rusia sebagai kekuatan militer terkuat di dunia, katanya.***