Yordania Mengajukan Protes atas Serangan yang Terjadi Palestina

28 Januari 2023, 17:22 WIB
Serangan Israel ke Palestina. /Reuters/Nidal al-Mughrabi

PR DEPOK - Ribuan masyarakat Yordania telah melakukan unjuk rasa di Amman, Yordania, untuk protes atas terbunuhnya warga Palestina dalam insiden serangan rudal di perbatasan.

Unjuk rasa tersebut terjadi pada 27, Januari 2023, dalam serangan tersebut mengakibatkan tewasnya dua warga sipil dan tujuh pria bersenjata.

“Penyerbuan Tepi Barat yang dilakukan pasukan Israel tidak dapat diterima, dan masyarakat Palestina yang tewas itu tidak bersalah termasuk wanita dan anak-anak," kata Mohammad Abu Freji salah satu demonstran

"Di sini kami menunjukkan dukungan untuk saudara-saudara kami di Palestina dan akan membuat suara kami di dengar,”tuturnya.

Baca Juga: Palestina vs Israel, Perbatasan Memanas Memakan Korban Jiwa

Pengunjuk rasa lain Jumaa Halaweh mengatakan bahwa warga Arab dan Muslim harus melakukan banyak upaya selain kecaman untuk bisa menghentikan agresi Israel.

Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam atas peningkatan eskalasi kampanye militer Israel, dan telah memperingatkan insiden kekerasan yang baru.

Kemlu Yordania mendesak Israel untuk menghentikan semua operasi militer terhadap warga Palestina. 

Kemlu pun mengatakan kepada Israel agar menahan diri dari prosedur, yang tidak sah dan yang mengakibatkan kerusakan dua negara.

Baca Juga: Hujan Lebat di Petra Yordania Timbulkan Air Terjun Mengerikan

Penyerbuan itu terjadi beberapa hari setelah Raja Yordania Abdullah II bertemu, dengan Perdana Menteri Israel yaitu Benjamin Netanyahu di Amman.

Raja Abdullah II menekankan agar ketenangan mampu menjaga, dan menghentikan semua aksi kekerasan pada cakrawala politik untuk proses perdamaian.

Diketahui, pada Kamis, 26 Januari 2023 tentara Israel telah menyerbu kamp pengungsi Palestina di Jenin bagian utara tepi barat dan telah membunuh sembilan warga Palestina.

Dalam penyerbuan tersebut, akibatnya seorang wanita yang lanjut usia tewas dan 16 orang terluka termasuk empat diantaranya berada dalam kondisi kritis.***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Tags

Terkini

Terpopuler