Ancam Pemerintah Turki, Rasmus Paludan Janji akan Bakar Al-Quran Setiap Hari Jumat

28 Januari 2023, 15:31 WIB
Pemimpin Partai Sayap Kanan Swedia, Rasmus Paludan mengancam pemerintah Turki akan membakar Al-Quran setiap hari Jumat. /Reuters/TT NEWS AGENCY

PR DEPOK - Seorang aktivis anti-Islam, Rasmus Paludan kembali berulah dengan membakar kitab suci Al-Quran di dekat masjid Kopenhagen dan di luar kedutaan Turki di Denmark. 

Aksi pembakaran Al-Quran tersebut bukan lah kali pertama, aktivis sayap kanan Swedia ini sebelumnya juga melakukan hal itu pada 21 Januari 2023 lalu. 

Seolah mengancam, Rasmus Paludan bahkan berjanji akan terus membakar Al-Quran setiap hari Jumat apabila pemerintah Turki tidak membiarkan Swedia bergabung dengan NATO. 

Baca Juga: Terjadi Pembakaran Al-Quran di Swedia, MUI Kecam Tindakan Rasmus Paludan

Pada kesempatan tersebut, ia terus berteriak mengeluarkan kata-kata kebencian yang mengarah pada Islam. 

"Masjid ini tidak punya tempat di Denmark," kata Rasmus Paludan seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera pada Sabtu, 28 Januari 2023. 

Pernyataan lain yang tak kalah keras disampaikan olehnya ketika berada di depan Kedutaan Besar Turki. 

Dia mengaku akan berhenti membakar Al-Quran apabila Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan membiarkan Swedia bergabung dengan NATO. 

Baca Juga: Cara Daftar DTKS Kemensos 2023 Online Pakai KK dan KTP Lewat HP

"Begitu dia (Erdogan) membiarkan Swedia bergabung dengan NATO, saya berjanji tidak akan membakar Al-Quran di luar Kedutaan Besar Turki. Namun jika tidak, saya akan melakukannya setiap hari Jumat, pukul 2 siang," ujarnya. 

Sebelum pernyataan itu disampaikan, Swedia dan Finlandia diketahui telah berusaha untuk bergabung dengan aliansi militer di tengah perang di Ukraina. 

Namun aksesi mereka tersebut membutuhkan persetujuan dari semua anggota NATO, dan Turki telah mengindikasikan akan memblokir tawaran Swedia. 

Baca Juga: Terbaru! 18 Link Twibbon Harlah 1 Abad NU 2023 Gratis, Segera Gunakan dan Unggah di Medsos

Hal itu terlihat bahkan sebelum Rasmus Paludan melakukan aksi protes pembakaran Al-Quran, yaitu di mana Ankara sempat mendesak kedua negara untuk menindak kelompok bersenjata Kurdi yang dianggap sebagai teroris. 

Pascaprotes yang dilakukan Rasmus Paludan, Kementerian Luar Negeri Turki langsung memanggil duta besar Denmark untuk menyampaikan sikap. 

"(Kami) mengutuk keras izin yang diberikan (pemerintah Swedia) untuk tindakan provokatif yang jelas merupakan kejahatan rasial," ucap perwakilan dari Anadolu Agency milik pemerintah Turki. 

Baca Juga: Lirik Lagu Farewell Neverland - TXT dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Menurut Duta Besar Turki, sikap Denmark yang mengizinkan aksi Rasmus Paludan tersebut tidak bisa diterima dan berharap izin tersebut dicabut. 

Bahkan Kementerian Luar Negeri Turki mengeluarkan pernyataan yang menyebut Rasmus Paludan sebagai penipu yang membenci Islam. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News Pikiran Rakyat Depok.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler