Mengapa Gempa di Turki Mematikan? Pernah Merenggut 30.000 Nyawa

7 Februari 2023, 09:25 WIB
Para ahli mengungkapkan alasan mengapa gempa bumi di Turki mematikan, termasuk soal dua patahan sebuah lempeng. /REUTERS/Sertac Kayar/

PR DEPOK – Wilayah Turki bagian tengah dan tenggara hingga Suriah dilanda gempa bumi sejak Senin, 6 Februari 2023.

Tercatat, gempa susulan terus mengguncang Turki dengan kekuatan magnitudo 7,8.

Dirangkum Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, hingga pukul 13.51 waktu setempat atau 17.51 WIB, sudah terjadi sekitar 34 gempa susulan yang berkekuatan besar di atas magnitudo 4,2 sampai tertinggi magnitudo 7,5.

Jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah sudah mencapai sekitar 1.000 orang.

Baca Juga: Cek Nama Penerima Bansos BPNT Rp2,4 Juta di cekbansos.kemensos.go.id, Cair Februari 2023

Untuk diketahui, gempa berkekuatan 7,8 skala richter pernah meluluhlantakkan Provinsi Erzincan pada 1939 dan sampai merenggut 30.000 nyawa.

Sejumlah laporan media asing menyebutkan bahwa gempa bumi dahsyat yang melanda Turki ini sering terjadi karena Turki berada jalur gempa yang termasuk paling aktif di dunia, terutama karena adanya dua patahan di Lempeng Anatolia.

Kedua patahan itu adalah Patahan Anatolia Utara yang membentang antara Lempeng Anatolia dan Lempeng Eurasia di sebelah utara daratan Turki, dan Patahan Anatolia Timur yang membentang di sepanjang Lempeng Arab hingga bagian tenggara Turki.

Baca Juga: Ahli Sebut Kombinasi Berbagai Faktor Sebabkan Gempa di Turki dan Suriah Mematikan

Pergerakan di Patahan Anatolia Timur inilah yang menjadi pemicu gempa bumi dahsyat baru-baru ini.

Gempa yang melanda Turki pada Senin, 6 Februari 2023 terjadi pukul 04.17 pagi waktu setempat atau 08.17 WIB dengan pusat gempa di Kahramanmaras di Provinsi Gaziantep yang berjarak 33 km dari ibu kota provinsi itu yang juga bernama Gaziantep.

Mengapa Gempa di Turki Mematikan?

Baca Juga: Cek Daftar Penerima Bansos BPNT 2023 Online Lewat Link cekbansos.kemensos.go.id

Chris Elders dari School of Earth and Planetary Sciences dari Universitas Curtin di Perth, Australia mengungkapkan, gempa ini amat dahsyat dan menghancurkan karena kedalamannya sangat dangkal, yakni hanya 18 km dari permukaan bumi.

Maka dari itu, gempa bumi tidak hanya menciptakan suara yang mengerikan, tetapi juga melepaskan energi yang jauh lebih besar ketimbang gempa berkedalaman di dalam kerak bumi.

Akibat dahsyatnya gempa, pakar gempa di Turki mendesak pemerintah setempat memeriksa retakan pada beberapa bendungan yang berada di kawasan gempa guna mengantisipasi kemungkinan bendungan-bendungan itu jebol.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Depok Selasa, 7 Februari 2023: Hujan Sedang di Siang sampai Sore Hari

Sebagian wilayah Turki berada persis di atas Lempeng Anatolia yang memiliki dua patahan besar, yakni Patahan Anatolia Utara dan Patahan Anatolia Timur. Lempeng ini bersinggungan ke selatan di Lempeng Arab.

Letak geologis Turki ini seperti beberapa wilayah Indonesia dan negara-negara rawan gempa lainnya seperti Iran dan Jepang. Jadi, Turki adalah satu dari zona-zona gempa paling aktif di dunia.

Gempa berkekuatan hampir sama, tepatnya magnitudo 7,4, pernah mengguncang Turki pada 1999 dan menewaskan lebih dari 17.000 orang, termasuk sekitar 1.000 orang di Istanbul.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler