Ada Perang Antar Negara, Warga Suriah di Luar Negeri Khawatir Bantuan untuk Korban Gempa Tak Sampai

8 Februari 2023, 14:14 WIB
Gempa Bumi di Turki dan Suriah, Ratusan Korban Terverifikasi Meninggal dan Bangunan Roboh /Pixabay/Angelo_Giordano/

PR DEPOK - Beberapa warga Suriah yang tinggal di luar negeri, yang ingin membantu penyelamatan di wilayah itu khawatir, atas bantuan yang tidak sampai akibat perpecahan politik dan perang antar negara yang akan menghambat perjalanan penyaluran bantuan.

Gempa yang terjadi pada hari Senin, 6 Februari 2023 dengan kekuatan 7,8 yang melanda Turki dan Suriah telah meruntuhkan beberapa blok apartemen dan rumah sakit, dengan terjadinya bencana tersebut ribuan orang mengalami luka-luka.

Dalam peristiwa gempa bumi tersebut telah menewaskan 1.444 di Suriah dan 3.500 mengalami luka-luka. Angka tersebut dari pemerintah Damaskus dan petugas penyelamatan di wilayah barat laut yang dikuasai oleh pemberontak.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini 9 Februari 2023: Tujuan Hidup Tercapai, Asmara Ada Momen Bahagia

Tim Relawan Molham organisasi non-pemerintah Suriah yang aktif di wilayah tersebut, telah mengumpulkan lebih dari 1,6 juta euro dari hasil kampanyenya di Instagram.

Keberhasilannya dalam kampanye di media sosial telah menimbulkan keluhan bahwa Suriah tidak akan menerima kontribusi diwilayah yang berada dibawah kendali pemerintah Presiden Bashar Al-Assad.

“Tim kami dilarang bekerja di dalam wilayah yang dikuasai pemerintah,” kata Atef Nanoua.

Baca Juga: Kemenag Terbitka Rencana Perjalanan Ibadah Haji 2023, Berikut Ketentuan dan Tahapannya

“Saya berasal dari Kota Jableh, salah satu daerah yang paling terkena dampak gempa dan saya sangat ingin membantu orang-orang saya disana. Tapi rezim Suriah hanya mengizinkan bantuan dari organisasi yang berafiliasi dengannya,” tambahnya.

“Siapapun yang bekerja sama dengan organisasi kami telah dianggap teroris. Sekitar 80 persen donasi datang melalui Instagram dari orang-orang Eropa, Amerika Serikat, dan Australia,” kata Nanoua.

Bahkan warga Suriah mengatakan mereka khawatir bahwa bantuan akan berakhir ke pemerintah sendiri. Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Februari Bulan Vitamin A, Dinkes Kota Depok Sasar Balita Usia 6-59 Bulan

“Warga Suriah yang berada di luar negeri merasa ragu dan tidak percaya untuk mengirimkan bantuan k organisasi yang dibawah kendali Presiden Assad, walaupun sangat membutuhkannya,”kata Malath Alzoubi yang tinggal di London.

Alzoubi mengatakan ekspatriat Suriah yakin bahwa bantuan akan berakhir dibawah individu yang hanya dekat dengan pemerintah. Diketahui, bahwa Suriah sudah lama menentang operasi kemanusiaan yang telah dikirimkanTurki sejak tahun 2014.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock telah meminta Rusia agar membantu untuk memberikan penekanan pada Surih untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi dengan tanpa hambatan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler