Turki Berencana Bangun Kembali Rumah-Rumah dan Apartemen Usai Bencana Gempa

25 Februari 2023, 14:22 WIB
Rencana Turki membangun kembali rumah dan apartemen usai bencana gempa. /REUTERS/Emilie Madi

PR DEPOK - Lebih dari 160.000 bangunan runtuh akibat gempa, dengan 520.000 apartemen di dalamnya, bencana yang menimpa Turki pada 5 Februari 2023 lalu itu mengakibatkan kerusakan yang parah.

Sampai pada Jumat 25 Februari kemarin, korban jiwa akibat gempa bumi di Turki mencapai 44.218, sebagai mana yang diungkapkan oleh AFAD (Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat) Suriah sendiri mengumumkan bahwa korban tewas di Negaranya sampai hari ini mencapai 5.914 jiwa, sehingga total korban meninggal untuk kedua Negara yang mengalami bencana ini lebih dari 50.000 jiwa.

Tenda-tenda darurat telah dikirim untuk menanggulangi tunawisma korban gempa tersebut.

Meski demikian, banyak laporan dari warga sekitar terhadap kesulitan dalam mengakses bantuan tersebut.

Baca Juga: Jelang Laga Final Carabao Cup, Erik ten Hag Buka Suara tentang Kondisi Rashford dan Anthony Martial

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, keluhan diutarakan oleh seorang korban gempa bernama Melek 67 tahun.

"Saya punya delapan anak, kami tinggal di tenda, ada air di atas tenda dan lembab, kami meminta tenda lagi, namun mereka tidak memberikanya kepada kami," katanya saat sedang mengantri untuk memperoleh bantuan di luar sekolah menengah atas di Kota Hassa.

Salah satu tempat yang digunakan untuk menyuplai bantuan kepada korban gempa adalah sekolah tersebut, dalam hal ini, Interrail Turki sebagai relawan yang menyediakan bantuan dari sekolah tersebut.

Kerusakan akibat gempa tersebut membuat kritik terhadap Erdogan semakin keras dilontarkan, menyebutnya sebagai kelalaian kontrol kualitas bangunan.

Baca Juga: Apakah BPNT Akan Cair lagi Maret 2023? Simak Informasi Lengkapnya hingga Cara Cek Penerima Online

Pemerintahan Turki berencana membangun 70.000 rumah desa dan 200.000 apartemen, pembangunan tersebut akan menghabiskan dana sekitar 15 miliar dollar.

Namun dikutip dari Reuters, Bank As JPMorgan menganggap biaya pembangunan tersebut terlalu kecil, sehingga menyebutkan bahwa pembangunan itu akan menelan biaya hingga 25 miliar dollar.

1.5 juta orang kehilangan rumah akibat bencana gempa itu, pemerintah Turki mengeluarkan peraturan bahawa perusahaan ataupun badan amal dapat membangun tempat tinggal yang akan disumbangkan ke Kementerian Urbanisasi yang kemudian disumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler