Tiga Pejuang Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Nablus, Ratusan Orang Mengalami Inhalasi Gas Air Mata

5 Mei 2023, 09:12 WIB
Ilustrasi tentara Israel - Sebanyak 3 orang pejuang Palestina tewas akibat serangan berupa penembakkan oleh tentara Israel, dan ratusan alami inhalasi gas air mata. /Reuters/Ammar Awad

PR DEPOK - Pejabat Palestina menginformasikan bahwa pada serangan di Nablus di Tepi Barat yang diduduki utara, Tentara Israel menembakkan peluru tajam dan menyebabkan tiga pejuang Palestina tewas dan empat lainnya terluka.

Dilansir dari Al Jazeera, menurut pernyataan Tentara dan dinas intelijen Israel, serangan pada tanggal 7 April di utara Jericho yang menewaskan dua saudara perempuan Inggris-Israel dan ibu mereka, adalah ulah orang-orang yang juga terlibat dalam serangan tersebut.

Hamas mengakui bertanggung jawab atas serangan di dekat Jericho yang menewaskan Rina dan Maia Dee, serta ibu mereka Lucy, penduduk pemukiman ilegal Efrat, selatan Yerusalem.

Pemukiman ilegal ini dihuni oleh lebih dari setengah juta orang Israel, yang tinggal di sekitar 200 pemukiman yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Baca Juga: 5 Bansos yang Dijadwalkan Cair Mei 2023, Segera Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pendudukan melakukan tindakan yang salah dengan berpikir bahwa dengan melakukan kejahatannya di Nablus, itu akan menghentikan perlawanan di Tepi Barat.

Setelah pemakaman ketiga pria yang tewas diadakan, faksi politik di Nablus mengumumkan pemogokan umum pada hari Kamis sebagai respons terhadap penggerebekan tersebut.

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa empat orang harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis dan sedikitnya 150 orang menderita inhalasi gas air mata, termasuk anak sekolah.

Baca Juga: Ramalan Shio Kuda, Kambing dan Monyet, Jumat, 5 Mei 2023: Kendalikan Sikap, Ada Masalah Baru Datang

Serangan ini terjadi setelah pertukaran serangan di sepanjang perbatasan antara Israel dan Gaza pada awal pekan ini, serta lebih dari satu tahun kekerasan yang meningkat, termasuk serangan Israel yang berulang kali terhadap Tepi Barat dan serangkaian serangan oleh warga Palestina terhadap warga Israel.

Menurut penduduk setempat di Nablus yang diwawancarai oleh Al Jazeera, sejumlah besar pasukan Israel, termasuk unit yang menyamar, menyerbu Kota Tua saat penduduk memulai hari.

Prajurit mengepung sebuah rumah dan terjadi baku tembak dengan para pejuang Palestina yang berada di dalamnya.

Baca Juga: Cara Cek Penerima Bansos PKH Tahap 2 Mei 2023 Online Pakai KTP Lewat cekbansos.kemensos.go.id

Seorang pria yang hanya mengidentifikasi dirinya sebagai Karim karena takut akan pembalasan kepada kantor berita The Associated Press mengatakan bahwa banyak pria dari kota yang telah terbunuh.

"Kami sudah terbiasa dengan razia ini. Itulah kisah hidup di Nablus," ujarnya.

Nida Ibrahim dari Al Jazeera, yang melaporkan dari kota tersebut, mengatakan bahwa suasana di Nablus sangat tegang.

Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei 2023, Ini Daerah yang Dilalui dan Waktu untuk Melihatnya

"Kami mendengar nyanyian pembangkangan di pemakaman dan orang bersumpah untuk membalas," katanya.

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, menyatakan bahwa mereka yang merugikan Israel akan ditindak tegas.

"Kami akan menemukan Anda, tidak peduli di mana Anda bersembunyi," ujarnya.

Pada hari Kamis, tentara Israel menembak mati seorang wanita Palestina berusia 26 tahun yang diduga melakukan serangan penikaman di dekat Huwara.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo, Jumat, 5 Mei 2023: Kamu Kehilangan Sejumlah Uang

Menurut pernyataan dari Kementerian Kesehatan Palestina, Iman Odeh (26) terbunuh oleh tembakan di dada yang dilakukan oleh tentara pendudukan di Huwara, selatan Nablus.

"Sementara itu, tentara Israel mengatakan bahwa seorang penyerang menikam seorang tentara dan melukainya secara ringan, dan kemudian berhasil dilumpuhkan," terangnya.

Menurut kementerian kesehatan Palestina, hingga saat ini pada tahun 2023, sekitar 107 warga Palestina telah tewas, termasuk 20 anak-anak, sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan oleh tentara dan pemukim Israel.

Sementara itu, AFP melaporkan bahwa sedikitnya 19 warga Israel, satu warga Ukraina, dan satu warga Italia juga tewas selama periode yang sama.

Baca Juga: Bansos PKH dan BPNT 2023 Mulai Cair Mei Ini, Segera Cek Penerima, Ada Tambahan 4,5 Juta KPM

Khader Adnan, seorang tahanan berusia 44 tahun, adalah salah satu dari korban Palestina yang meninggal pada hari Selasa setelah mogok makan selama 87 hari sebagai protes atas penahanan sewenang-wenang yang dilakukan oleh pihak Israel.

Adnan ditangkap pada 5 Maret dan masih menunggu persidangan militer. Kematian Adnan memicu kemarahan dan protes yang meluas di Tepi Barat serta serangan roket ke Israel oleh kelompok perlawanan bersenjata di Jalur Gaza yang terkepung.

Pada Selasa malam, Hashel Mubarak, seorang pria Palestina berusia 58 tahun, tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza, dan lima lainnya mengalami luka-luka.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler