PR DEPOK - Presiden Joko Widodo menekankan perlunya para pemimpin negara mengambil langkah berani untuk menginisiasi perubahan besar guna mencegah terjadinya perang dan menciptakan perdamaian dunia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 sesi kesembilan dengan tema "Menuju Dunia Yang Damai, Stabil, dan Sejahtera" yang diadakan di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, pada hari Minggu.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.Com dari Antara, Presiden Jokowi menyampaikan pandangannya melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Prapendaftaran PPDB DKI Jakarta 2023 Sudah Dibuka, Cek Cara Daftar dan Jangan Sampai Ketinggalan!
Ia berpendapat bahwa sebagai pemimpin, kita harus memiliki keberanian dan tekad untuk melaksanakan perubahan yang besar guna mencegah terjadinya perang.
“Sebagai pemimpin, kita harus memiliki keberanian dan keinginan untuk melakukan revolusi yang signifikan guna mencapai perubahan dan perbaikan yang dapat mencegah terjadinya perang,” kata Presiden Jokowi.
Kepala Negara menilai bahwa perang pada akhirnya hanya akan menyebabkan penderitaan bagi rakyat.
Baca Juga: Sedang Naik Daun di Industri Anime, Ini 5 Genre Isekai yang Memiliki Kisah Reinkarnasi Paling Unik
Dia mengungkapkan bahwa semua pihak menginginkan dunia yang damai, stabil, dan sejahtera, tetapi situasi saat ini tidak mencerminkan hal tersebut.
Jokowi mengungkapkan bahwa tingkat kepercayaan semakin menurun, persaingan semakin memanas dan meningkat karena perang masih terjadi di berbagai tempat di dunia.
"Distrust semakin kuat, rivalitas semakin meningkat, dan perang serta konflik masih terjadi di berbagai tempat," kata Kepala Negara.
Baca Juga: Cara Cek Penerima KJP Plus Tahap 1 2023 di Link kjp.jakarta.go.id dan Kategori Penerimanya
Dalam kesimpulan pernyataannya, Presiden menegaskan bahwa perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran merupakan tanggung jawab dan tujuan yang harus dikejar bersama. Oleh karena itu, Presiden mengajak para pemimpin dunia untuk mengambil langkah-langkah perubahan.
"Marilah kita bersama-sama melakukan perubahan," ajaknya.
Presiden Jokowi juga mengamati bahwa di tengah berbagai krisis global yang semakin mengkhawatirkan, upaya bersama untuk mengakhiri perang belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.***