PR DEPOK - Kebakaran melanda panti jompo Milan, Italia pada Kamis malam 6 Juli 2023. Pihak otoritas di sana pada Jumat, 7 Juli 2023, melaporkan insiden tersebut memakan korban jiwa.
Kebakaran Panti Jompo di Milan Italia, membuat 80 orang mengalami luka, dan menewaskan enam korban lainnya. Dari 80 orang tersebut, tiga korban kebakaran dikabarkan kritis.
Berdasarkan keterangan Wali Kota Milan, Giuseppe Sala mengungkapkan dari enam korban yang meninggal dunia, dua orang dilaporkan terbakar di dalam kamarnya, dan empat lainnya tewas karena mabuk.
Kejadian bermula, saat api melanda lantai satu panti jompi di Milan Italia. Pihak pemadam kebaran berhasil menjinakan api di ruangan tersebut.
Baca Juga: 6 Referensi Nasi Goreng Terbaik di Demak, Jangan Sampai Kelewatan!
Meskipun begitu, asap dari kebakaran di panti jompo Milan Italia mengandung asap beracun dalam jumlah yang besar.
Asap beracun yang berasal dari kebakaran itu, memperburuk situasi di panti jompo karena insiden ini membuat puluhan orang luka hingga meninggal dunia.
"Bisa jadi (bahkan) lebih buruk. Karena itu, enam orang tewas adalah jumlah kematian yang sangat banyak" ujar Giuseppe Sala, dilansir PikiranRakyat-Depok.com melalui Reuters.
Penyebab kebaran di panti jompo tersebut belum diketahui secara pasti. Pihak terkait menduga adanya kemungkinan tidak sengaja yang menyebabkan kobaran api menggerogoti bangunan itu.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Nasi Goreng Terenak di Tuban, Cek Alamat dan Jam Buka
Sementara itu, pemadam kebakaran menjelaskan proses evakuasi cukup sulit. Lantaran asap tebal yang menyelimuti panti jompo tersebut membuat pandangan mata terbatas.
Kendati demikian, pemadam kebarakan berhasil mengevakuasi 80 lansia keluar dari panti jompo tersebut, termasuk 80 lainnya yang mengalami luka segera dilarikan ke rumah sakit.
Pemadam kebakaran berhasil mencapai lokasi pada pukul 01.00 pagi tak lama saat mendapatkan laporan terjadinya kebakaran di panti jompo tersebut.
Pihak pemadam kebakaran menjelaskan, para lansia yang ada di lokasi kebanyakan menggunakan kursi roda. Lebih lanjut, saksi mata mengungkapkan para korban sempat menutupi wajahnya dari asap tebal yang beracun.
Para lansia tersebut, dilaporkan tengengah-engah mencoba melarikan diri dari kobaran api. Selain itu, para korban mencoba berjalan sendiri untuk keluar dari gedung tersebut.
Selain itu, lansia yang tidak bisa berjalan atau menggunakan kursi roda mendapat pertolongan dari pemadam kebaran dan orang sekitar.***