AS, Jepang, dan Korea Selatan Kecam Korea Utara Pasca Peluncuran Rudal Balistik

15 Juli 2023, 13:31 WIB
Ilustrasi rudal atau roket. /KCNA via REUTERS/

PR DEPOK - Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea Selatan kecam Korea Utara pasca negara itu meluncurkan rudal balistik pada Rabu, 12 Juli 2023.

Sebelumnya, Korea Utara dilaporkan meluncurkan rudal balistik sebelum Jepang dan Korea Selatan mengadakan pertemuan di sela-sela KTT NATO yang berlangsung di Lituania.

Kecamanan yang dilakukan AS, Jepang, dan Korea Selatan dikarenakan Korea Utara melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB. Diketahui, PBB sudah memperingati Korea Utara tidak diizinkan menggunakan rudal balistik.

As, Jepang, dan Korea Selatan melalui pejabat tingginy melakukan aksi kecamanan pada Jumat, 14 Juli 2023. Ketiga negara tersebut turut mengutuk peluncuran rudal yang dilakukan Korea Utara.

Baca Juga: 3 Alamat Mie Sop Rasa Endul di Sumatera Utara dengan Kaldu Pekat

"Ini merupakan pelanggaran yang jelas dan mencolok terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB dan menimbulkan ancaman besar bagi perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan sekitarnya," kata ketiga pejabat negara tersebut yang dilansir PikiranRakyat-Depok.com melalui Reuters.

Lebih lanjut, ketiga negara tersebut mendesak Korea Utara tidak melakukan peluncuran rudal balistik. Dalam pernyataan resmi, Korut dianggap melanggar hukum.

"Untuk menghentikan tindakannya yang melanggar hukum dan meningkat," jelasnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Seven - Jungkook BTS feat. Latto, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Berdasarkan laporan, Rudal tersebut diluncurkan melalui pantai timur Korea Utara, amunisi tersebut berada di atas ketinggian udara selama 74 menit. Menurut Jepang, peluncuran tersebut merupakan rekor terlama yang pernah dilakukan Korea Utara.

Atas insiden tersebut, Amerika Serikat selaku anggota NATO menegaskan negaranya akan mendukung penuh Jepang dan Korea Selatan untuk mengecam Korea Utara.

"Pengembangan berkelanjutan kemampuan rudal nuklir dan balistik Korea Utara hanya akan mendukung tekad ketiga negara dan komunitas internasional untuk mencapai denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea," jelas pejabat AS.

Baca Juga: Seniman Swiss Gunakan Lereng Gunung sebagai Kanvas, Lukis Dua Fresko Raksasa

Sementara itu, peluncuran rudal balistik dilakukan Korea Utara sebagai aksi protes negaranya kepada Amerika Serikat.

Diketahui Korea Utara menduga Amerika Serikat telah mengirimkan pesawat pengintai ke wilayah eknonominya.

Selain itu, Korea Utara megutuk keras kunjungan yang dilakukan Amerika Serikat ke Korea Selatan. Larangan kunjungan yang dilakukan Korut, karena pihak terkait menggunakan kapal selam rudal bertenaga nuklir Amerika Serikat.

Baca Juga: 10 Tempat Sate Terenak di Kota Sukabumi, Dijamin Nagih!

Di sisi lain, peluncuran rudal balistik bukan hal pertama. Pada bulan Mei lalu, Dewan PBB memberikan kecaman karena Korea Utara melakukan peluncuran rudal balistik.

Meskipun begitu, kecaman Dewan Keamanan PBB dinilai pemerintah setempat merenggut kedaulatan hak Korea Utara.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler