Network
PR DEPOK - Dikabarkan, bahwa Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang mengutuk peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara pada pekan ini yang melanggar beberapa resolusi PBB dan mengancam perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. Pernyataan bersama ini diumumkan pada hari Jumat.
Rudal yang ditembakkan dari pantai timur Korea Utara pada hari Rabu tersebut terbang selama 74 menit dengan ketinggian mencapai 6.000 km dan jarak tempuh sejauh 1.000 km, menurut Jepang, yang merupakan waktu terbang terpanjang yang pernah dicapai oleh rudal Korea Utara.
"Peluncuran ini merupakan pelanggaran yang jelas dan nyata terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan di luar wilayah tersebut," kata pejabat luar negeri Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang dalam pernyataan bersama tersebut, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman resmi Reuters.
Baca Juga: PKH Tahap 3 Cair Juli 2023 ke Bank BRI, BNI, dan Mandiri, Anak Sekolah Dapat BLT Segini
Negara-negara tersebut mendesak Korea Utara untuk menghentikan tindakan-tindakan yang melanggar hukum dan menghadirkan eskalasi serta segera kembali ke dalam dialog, tambah pernyataan tersebut.
Para pejabat - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi, dan Menteri Luar Negeri Park Jin dari Korea Selatan - bertemu di sela-sela Forum Regional ASEAN di Jakarta, Indonesia, pada hari Jumat.
Blinken menguatkan kembali "komitmen yang kuat" Amerika Serikat dalam mempertahankan Jepang dan Korea Selatan dalam pertemuan tersebut, sesuai dengan pernyataan terpisah dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Baca Juga: Banjir Padang Memakan Korban Jiwa, Empat Orang Meninggal Dunia dan Satu Korban Belum Ditemukan
"Pengembangan yang terus-menerus oleh Korea Utara terhadap kemampuan nuklir dan rudal balistiknya hanya akan memperkuat tekad tiga negara ini dan komunitas internasional untuk mencapai denuklirisasi yang lengkap di Semenanjung Korea," demikian pernyataan bersama yang dirilis setelah pertemuan tersebut.
