Buntut Kudeta Niger, Sejumlah Negara hingga Dewan Keamanan PBB Angkat Bicara

28 Juli 2023, 11:37 WIB
Sejumlah negara hingga Dewan Keamanan PBB angkat bicara terkait kudeta yang terjadi di Niger. /NY Times

PR DEPOK - Kudeta yang dilakukan tentara Niger terhadap pemerintahan Presiden Mohamed Bazoum dikecam banyak negara hingga Dewan Keamanan PBB.

 

Kudeta Niger yang berlangsung sejak Rabu, 26 Juli 2023 semakin memanas ketika tentaranya melakukan penahanan kepada Presiden Mohamed Bazoum. Diketahui sejumlah negara dan Dewan Keamanan PBB telah angkat bicara soal polemik ini.

Sejumlah negara dan Dewan Keamanan PBB mendesak pembebasan Presiden Mohamed Bazoum. Juga, tentara Niger diminta menyudahi aksi kudeta.

"Semua upaya harus dilakukan untuk memulihkan tatanan konstitusional dan supremasi hukum," ujar Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Türk, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Rekomendasi Mie Ayam di Bojonegoro yang Enak dan Gurih, Catat Alamat Lengkap dan Jam Bukanya!

Lebih lanjut, negara Prancis yang menjadi sekutu Niger mengutuk aksi penahanan Presiden Bazoum beserta keluarga.

Prancis menilai kudeta yang dilakukan tentara Niger mengancam otoritas demokrasi negara tersebut. Juga, Prancis meminta lembaga setempat dapat melakukan pemulihan pasca kudeta.

"Kami dengan tegas mengutuk kudeta yang terjadi di Niger terhadap otoritas demokrasi sipil negara itu," ujar Kementerian Luar Negeri Prancis.

Selain Prancis, Amerika Serikat mengatakan turut prihatin atas kudeta yang menimpa Niger. Negara tersebut, merilis pernyataan akan memantau situasi di Niger.

Baca Juga: Ledakan Bom Bunuh Diri Terjadi di Dekat Kuil Syiah Damaskus Jelang Asyura, 6 Orang Tewas

Juga, Rusia melalui Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, tidak mendukung kudeta tersebut. Menurutnya, aksi penggulingan terhadap pemerintahan Niger tidak konstitusional.

"Penting untuk mengembalikan tatanan konstitusional di Niger. Kami percaya kudeta itu tidak konstitusional, dan kami selalu mengambil posisi yang berprinsip dan jelas tentang itu," ujar Sergey Lavrov.

Kudeta yang disiarkan melalui televisi nasional Afrika Barat, membuat geger banyak publik. Terlebih tentaranya menahan Presiden Niger.

Banyak negara barat yang menjadi sekutunya khawatir. Pasalnya, sejumlah negara sangat mengandalkan Bazoum dalam upaya peningkatan keamanan dan kerja sama di negara itu.

Baca Juga: Daftar Rekomendasi Mie Ayam di Banyuwangi, Nikmat dan Berlimpah Topping Ayamnya

Seperti diketahui, Bazoum menjadi sekutu utama negara barat untuk memberantas pemberontakan Al-Qaeda yang terjadi di Sahel Afrika.

Bahkan saat pemilah Presiden Bazoum di tahun 2021, pria itu mendapat dukungan paling banyak dari partai politik negar tersebut.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler