PR DEPOK – Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia.
Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.
Sejak diduga pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir 2019 silam, jumlah kasus positif virus corona di dunia terus mengalami peningkatan.
Baca Juga: DPR Pertanyakan Nasib Guru Honorer dan PTT yang Tak Terima Bantuan Subsidi Upah Meski Bergaji Kecil
Terbaru, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa orang-orang yang terpapar Covid-19 namun tak menunjukan gejala, tidak perlu di tes.
Pernyataan ini menimbulkan protes di antara pejabat dan ahli yang mengkhawatirkan pedoman yang diubah tersebut dilatarbelakangi politik.
Berdasarkan laporan yang dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita Antara bahwa para pejabat kesehatan masyarakat AS diperintahkan oleh kalangan atas pemerintahan Donald Trump untuk menjalankan perubahan-perubahan itu.
Baca Juga: Puluhan Tahun Alami Ragam Persoalan, Kalimantan Utara Kini Miliki Badan Pengelola Perbatasan Negara
Asisten Sekretaris Urusan Kesehatan di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) Brett Girior mengatakan tak ada tekanan politik dari pemerintah di balik keputusan mengubah pedoman pengujian.
"Ini satu produk yang dihasilkan oleh ilmuwan dan kalangan medis yang dibahas panjang lebar di gugus tugas," katanya.
Dalam laporan itu, disebutkan gugus tugas tersebut dipimpin oleh Wakil Presiden Mike Pence.
Baca Juga: Dilabeli Zona Oranye, Depok Gelar Swab Massal Bagi 3 Kategori dan Optimalkan Peran Kampung Siaga
Sementara itu, Pakar Penyakit Menular Terkemuka AS Anthony Fauci mengatakan dirinya tak ambil bagian dalam pertimbangan-pertimbangan itu, hal ini lantaran dirinya tengah menjalankan operasi.
Selain itu, dirinya juga merasa prihatin bahwa rekomendasi-rekomendasi itu dapat mendorong orang-orang percaya bahwa penyebaran tanpa gejala Covid-19 bukanlah suatu masalah.***