Diwarnai Gelombang Panas hingga Ancaman Topan, Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan Ditutup

13 Agustus 2023, 06:36 WIB
Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan akhirnya ditutup, setelah diwarnai insiden gelombang panas hingga ancaman topan. /Pixabay/SanDraP/

PR DEPOK - Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan telah ditutup dengan konser K-Pop di Seoul, setelah perjalanan 11 hari yang penuh gejolak melintasi kondiri jambore yang dirusak oleh gelombang panas, kondisi tidak sehat, dan evakuasi karena ancaman topan.

“Beberapa hari terakhir (pelaksanaan jambore) tidak mudah, untuk sedikitnya,” kata Ahmad Alhendawi selaku Sekretaris Jenderal World Organisation of the Scout Movement (WOSM) saat upacara penutupan pada hari Jumat lalu di stadion Piala Dunia Seoul.

Ahmad Alhendawi juga menyampaikan bahwa para peserta mungkin mengharapkan hal yang berbeda terjadi pada jambore tahun ini. Namun dengan banyaknya tantangan dan kondisi cuaca ekstrem, membuat panitia dan peserta jambore menunjukkan tekad, kreativitas dan ketangguhan dalam menjalankan kegiatan ini.

“Saya sangat menyadari bahwa Anda memiliki harapan lain, bahwa impian Anda tentang jambore ini berbeda. Aku tahu ini tidak mudah bagimu. Tidak ada acara lain yang menghadapi banyak tantangan dan kondisi cuaca ekstrem ini. Tapi juga, tidak ada jambore lain dalam sejarah yang menunjukkan tekad, kreativitas, dan ketangguhan kalian para pramuka,” kata Ahmad Alhendawi dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman berita The Guardian.

Baca Juga: 7 Tempat Makan Bakso Paling Enak di Jember yang Dijamin Bikin Ngiler dan Ketagihan

Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck-soo, juga menyatakan penyesalan atas apa yang telah terjadi selama berjalannya jambore Pramuka Dunia ke-25.

“Saya minta maaf karena anggota pramuka menderita gelombang panas dan topan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan oleh perubahan iklim,” kata Perdana Menteri Korea Selatan tersebut.

Upacara penutupan, ditutup dengan penyerahan bendera pramuka ke Polandia sebagai tuan rumah berikutnya, dilanjutkan dengan konser gemerlap, dengan beberapa artis K-pop terbesar, termasuk NewJeans, Ive, NCT Dream, Itzy, dan Mamamoo yang menghibur para anggota pramuka yang berjumlah sebanyak 43.000 penonton.

Saat anggota pramuka dari tiap negara memasuki stadion piala dunia Seoul, mereka diberi goodie bag yang berisi light stick, merchandise karakter, dan photocard grup K-pop BTS, yang tidak dijadwalkan tampil karena beberapa anggotanya mengikuti wajib militer.

Baca Juga: 7 Kedai Bakso Favorit di Rembang yang Sayang untuk Dilewatkan Sebagai Destinasi Kuliner

Jambore Pramuka ke-25 ini sejak awal diganggu masalah. Hujan deras membuat para pengintai harus mendirikan tenda dalam kondisi seperti rawa, sementara gelombang panas dan kurangnya naungan alami di lokasi perkemahan menyebabkan ratusan orang jatuh sakit, dan beberapa anggota pramuka melaporkan kondisi sanitasi di bawah standar.

Kondisi yang menantang membuat beberapa kontingen, termasuk Inggris, menarik diri dari tempat jambore tersebut.

Setelah topan terjadi dan memaksa evakuasi seluruh tempat perkemahan ke asrama di Seoul dan kota-kota pedalaman lainnya, jambore Pramuka berubah menjadi jambore yang mencakup tur dan beberapa perayaan daerah.

Hal tersebut dilakukan oleh inisiatif pemerintah daerah dan perusahaan yang segera bergegas menyusun rencana perjalanan dan aktivitas untuk peserta jambore Pramuka Dunia termasuk tur pabrik, kunjungan museum, pelajaran tari K-pop dan sesi pembuatan kue beras tradisional.

Baca Juga: 10 Tempat Makan Bakso Enak di Surabaya: Nikmati Sensasi Gurihnya Bakso yang Rasanya Bikin Nagih!

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menginstruksikan kepada pemerintah dalam beberapa jam sebelum upacara penutupan untuk memberikan dukungan kepada semua peserta hingga keberangkatan mereka dari negara tersebut, termasuk penginapan, transportasi, dan wisata.

Masih belum jelas apakah perkiraan 1 juta pound (Rp19,5 miliar) yang dihabiskan oleh kontingen Inggris untuk pulang lebih awal akan diganti. Ketika tulisan ini dibuat, dalam laman berita The Guardian belum ada tanggapan dari pihak Korea Selatan.

Sabtu, 12 Agustus adalah tanggal terakhir dari pelaksanaan jambore Pramuka Dunia ke-25 secara resmi, tetapi upacara penutupan telah dilakukan pada hari Jumat lalu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler