Menteri Pertahanan China Kunjungi Rusia dan Belarusia, Singgung Pengaruh Barat di Dunia

15 Agustus 2023, 10:00 WIB
Menteri Pertahanan China mengunjungi dua negara sekutu, Rusia dan Belarusia, singgung pengaruh Barat. /Kim Kyung Hoon/Reuters

PR DEPOK – Menteri Pertahanan China, Li Shangfu, mengunjungi Rusia dan Belarusia dalam rangka menunjukkan dukungan mereka pada dua negara tersebut.

Kunjungan China ke Rusia dan Belarusia itu bertepatan dengan Barat yang berupaya mengisolasi kedua sekutu tersebut atas invasi Moskow ke Ukraina.

Perjalanan Li tersebut akan berlangsung selama enam hari, di mana dia akan menyampaikan pidato di Konferensi Moskow tentang Keamanan Internasional dan bertemu dengan para pemimpin pertahanan dari Rusia dan negara-negara lain.

Hal itu diungkapkan oleh kementerian pertahanan China di akun media sosialnya, mengutip juru bicara Kolonel Wu Qian.

Baca Juga: Daftar 8 Rumah Makan Terkenal Enak yang Selalu Ramai di Wonogiri, Simak Lokasinya

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, akan berbicara di konferensi dengan topik “Pencarian mayoritas negara-negara Dunia untuk membangun di luar mekanisme Barat, termasuk memperkuat asosiasi multilateral jenis baru”, menurut berita resmi Rusia TASS.

Dalam konferensi tersebut, perwakilan dari sebanyak 100 negara dan delapan organisasi internasional telah diundang untuk menghadirinya.

“Mereka akan membahas berbagai aspek keamanan dalam kondisi pembentukan tatanan dunia multipolar, cara untuk memulihkan kerja sama internasional yang konstruktif dalam konteks klaim agresif elit Euro-Atlantik atas dominasi dunia,” kata TASS, mengutip Kementerian Luar Negeri Rusia.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ternyata Panjang Leher Bisa Ungkap Karakter Tersembunyi Kamu!

Juru bicara kementerian luar negeri China, Wang Wenbin, mengungkap bahwa para pemimpin dari negaranya dan Rusia telah mempertahankan komunikasi strategis dengan cara yang berbeda dalam berbagai masalah.

“Kedua belah pihak melakukan pertukaran pandangan tingkat tinggi tentang topik-topik luas termasuk kerja sama bilateral dan masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama,” kata Wang, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Hal itu, lanjut Wang, termasuk kemajuan dari kemitraan kerja sama strategis komprehensif China-Rusia di era baru.

Baca Juga: Inilah Cara Mudah Daftar Bansos PKH 2023, Cukup dengan KTP dan HP Saja!

Itu adalah referensi untuk pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan rekannya dari China Xi Jinping di Beijing tahun lalu tepat sebelum invasi Rusia pada Februari di mana mereka menyatakan "persahabatan tanpa batas".

Xi, sementara itu, mengunjungi Moskow pada bulan Maret, mengirimkan pesan kepada para pemimpin Barat bahwa upaya mereka untuk mengisolasi Moskow atas pertempuran di Ukraina telah gagal.

Kehadiran Li di konferensi tersebut semakin menggarisbawahi dorongan China dan Rusia untuk menyelaraskan kebijakan luar negeri mereka dalam upaya merusak tatanan dunia demokrasi liberal yang dipimpin Barat, terlepas dari biaya ekonomi dan reputasi.

Baca Juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Wilayah DKI Jakarta pada Selasa, 15 Agustus 2023

China mengklaim netral dalam konflik tersebut, tetapi menuduh Amerika Serikat dan sekutunya memprovokasi Rusia dan mempertahankan hubungan ekonomi, diplomatik, dan perdagangan yang kuat dengan Moskow.

China juga sebut mendukung Rusia dalam menentang kecaman AS atas invasi Ukraina di forum internasional, tetapi mengatakan tidak akan memberikan senjata kepada kedua pihak dalam perang.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler