Pembakaran Al-Quran Kembali Terjadi di Swedia, Momika dan Najem Lakukan Aksi di Depan Istana Kerajaan

15 Agustus 2023, 11:30 WIB
Ilutrasi. Dua orang pria, Salwan Momika dan Salwan Najem, melakukan pembakaran Al-Quran di depan Istana Kerajaan Swedia. /Pixabay.com

PR DEPOK - Dua orang pria di Stockholm, Swedia, melakukan aksi penendangan Al Quran, serta membakar beberapa halamannya di depan Istana Kerajaan dan dihadiri polisi yang berpatroli dengan ketat.

Insiden hari Senin itu menandai kedua kalinya dalam hitungan minggu Salwan Momika, 37, dan Salwan Najem, 48, membakar Al Quran, tindakan yang diizinkan berdasarkan undang-undang kebebasan berbicara Swedia.

Peristiwa pembakaran Al Quran terjadi di Mynttorget, sebuah alun-alun pusat yang dikelilingi oleh gedung-gedung pemerintah dan istana Kerajaan Swedia, seperti dilansir dari Al Jazeera.

Dua pria tersebut menggunakan megafon untuk mendorong para pengunjuk rasa, di mana beberapa orang di kerumunan membawa megafon mereka sendiri. Megafon dari para pengunjuk rasa menenggelamkan suara Momika dan Najem.

Baca Juga: Cara Cek Bansos Sudah Cair atau Belum Lewat Saldo KKS Pakai SMS dan M-Banking Bank BNI

Di antara kerumunan, terdapat kelompok yang mengenakan pakaian bertema pemadam kebakaran yang anggotanya meneriakkan "padamkan kebencian". Mereka membagikan topi plastik pemadam kebakaran dan mendorong penonton untuk berbicara melalui megafon.

Mereka yang diberi izin untuk membakar Al-Quran diberi waktu satu jam, setelah itu polisi membubarkan mereka dan mengizinkan orang untuk mengumpulkan sisa-sisa kitab suci yang dinodai.

Tahun ini, beberapa insiden pembakaran Al Quran telah terjadi di Swedia dan Denmark yang memicu kemarahan di negara-negara Muslim. Pemerintah kedua negara dituntut untuk menghentikan insiden tersebut.

Baca Juga: Menteri Pertahanan China Kunjungi Rusia dan Belarusia, Singgung Pengaruh Barat di Dunia

Pembakaran kitab suci telah menyebabkan krisis diplomatik bagi Swedia dan menyebabkan demonstrasi di beberapa negara yang menyerukan boikot produk Swedia.

Hal itu juga mengangkat masalah keamanan bagi warga negara Swedia di luar negeri.

Di Irak, kedutaan Swedia diserbu dan dibakar bulan lalu oleh ratusan pengunjuk rasa, terutama pengikut pemimpin populis Syiah Muqtada al-Sadr.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ternyata Panjang Leher Bisa Ungkap Karakter Tersembunyi Kamu!

Pada hari Minggu, Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris memperingatkan warga Inggris agar tidak bepergian ke Swedia karena adanya kemungkinan serangan teroris setelah pembakaran Al Quran.

Mereka menyebut bahwa otoritas Swedia telah berhasil menggagalkan beberapa serangan yang direncanakan dan melakukan penangkapan.

Bulan ini, pemerintah Swedia sebut tidak akan melakukan perubahan besar-besaran terhadap undang-undang kebebasan berbicara, tetapi akan membuat langkah yang akan memungkinkan polisi untuk menghentikan pembakaran kitab suci di depan umum jika ada ancaman yang jelas terhadap keamanan nasional.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler