PR DEPOK – Beberapa bulan ini, Denmark dan Swedia menjadi sorotan Internasional, dengan aksi protes yang berlangsung di beberapa minggu ini di mana para pendemo telah membakar dan merusak Al-Quran yang merupakan kitab suci dari umat Islam.
Pada bulan ini, para aktivis sayap kanan telah melakukan aksi demonstrasi dengan melakukan pembakaran kita suci islam Al-Quran di depan kedutaan besar negara Islam seperti Irak, Mesir, dan Turki di Ibu Kota Denmark.
Bukan hanya pembakaran saja, dua orang yang merupakan anggota nasionalis Denmark juga telah menginjak Al-Quran lalu membakarnya bersamaan dengan bendera Irak. Lalu di Swedia juga melakukan hal yang sama.
Akibat dari pembakaran kitab suci Islam Al-Quran yang terjadi di negara Skandinavia ini memicu kemarahan di beberapa negara Muslim seperti dengan Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, Iran, Maroko, Qatar, dan Yaman.
Baca Juga: Bansos PKH dan BPNT Agustus 2023 Segera Cair, Ini Syarat Dapat dan Cara Daftar
Pemerintah dari Denmark dan Swedia telah mengatakan mereka sangat menyesal atas aksi pembakaran ini namun tidak dapat mencegahnya akibat tidak adanya perundang-undangan yang bisa menghentikan mereka dalam melakukan kebebasan berekspresi.
Berdasarkan informasi yang dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Pemerintahan Denmark akan berusaha mencari solusi secara hukum dan legal untuk menghentikan aksi pembakaran kitab suci umat islam Al-Quran di depan kedutaan besar negara lain, dapat dihentikan oleh pihak berwenang.