PR DEPOK - Kabar baik datang dari hubungan diplomatik antara Rusia dan Korea Utara. Vladimir Putin telah menerima undangan untuk berkunjung ke Korea Utara dari Kim Jong Un.
Seperti yang disampaikan oleh media negara Pyongyang pada hari Kamis, 14 September 2023, Putin dan Kim Jong Un menyebutkan "kerjasama dan persahabatan antara negara kami" saat mereka bertemu di Rusia.
Kim Jong Un tengah mengunjungi wilayah timur jauh Rusia, sementara Putin berusaha memperkuat aliansi dengan pemimpin-pemimpin yang diisolasi oleh negara-negara Barat.
Selama kunjungannya, Kim Jong Un juga akan mengawasi pameran kapal perang Rusia, sesuai dengan pernyataan Putin, yang bertujuan untuk "mendemonstrasikan kemampuan Armada Pasifik."
Baca Juga: Hati-hati! Kartu Prakerja Tidak Punya Aplikasi, Simak Penjelasannya Serta Estimasi Gelombang 61
Sekutu-sekutu Barat telah mengungkapkan keprihatinan terkait potensi perjanjian senjata antara Rusia dan Korea Utara, terutama ketika perang di Ukraina masih terus berlangsung.
Setelah pertemuan antara kedua pemimpin tersebut pada hari Rabu, Kim Jong Un dengan hormat mengundang Putin untuk berkunjung ke DPRK pada waktu yang sesuai, menurut agensi berita KCNA yang dikelola oleh negara.
"Putin menerima undangan tersebut dengan senang hati dan mengkonfirmasi niatnya untuk terus memajukan sejarah dan tradisi persahabatan antara Rusia dan DPRK," dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.
Kim Jong Un mengatakan kepada Putin bahwa ia yakin Rusia akan meraih "kemenangan besar" atas musuh-musuhnya.
Baca Juga: Jangan Ketinggalan! Ini Jadwal dan Cara Daftar CPNS 2023, Login sscasn.bkn.go.id
Rusia telah diasingkan oleh negara-negara Barat setelah meluncurkan perang penuh skala di Ukraina tahun lalu dan berusaha memperkuat aliansi dengan pemimpin-pemimpin yang menghadapi isolasi serupa.
Putin memuji "penguatan kerjasama dan persahabatan antara negara kami" ketika ia menjadi tuan rumah Kim di fasilitas peluncuran antariksa di wilayah timur jauh Rusia. Ia juga mengatakan kepada wartawan bahwa ia melihat "potensi" kerjasama militer dengan Korea Utara.
Sebelumnya, Putin menyebut bahwa Moskow dapat membantu Pyongyang membangun satelit.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menyatakan bahwa segala bentuk kerjasama akan "sangat mengkhawatirkan dan berpotensi melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB."
Baca Juga: PPP dan PDIP Siap Terima Kemungkinan Demokrat Dukung Ganjar Pranowo, Asal Penuhi Satu Syarat
Para pejabat dan ahli AS mengatakan bahwa Rusia tertarik untuk membeli amunisi dari Korea Utara untuk digunakan di Ukraina.
Saat Kim Jong Un berada di Rusia, Pyongyang luncurkan dua rudal balistik pada hari Rabu, demikian yang disampaikan oleh militer Korea Selatan, yang merupakan uji coba yang melanggar sanksi internasional yang berkelanjutan.***